Jumat, 17 Desember 2010



Inilah keIndahan alam yang berada di kuningan. Yang bertempat di Lembah Cilengkrang.......
MAaf hanya sekian informasi yang saya berikan.

Sabtu, 25 September 2010

Budaya politik

Budaya politik merupakan pola perilaku suatu masyarakat dalam kehidupan benegara, penyelenggaraan administrasi negara, politik pemerintahan, hukum, adat istiadat, dan norma kebiasaan yang dihayati oleh seluruh anggota masyarakat setiap harinya.

1. Budaya politik berdasarkan Orientasinya
• Budaya politik parokial yaitu budaya politik yang tingkat partisipasi politiknya sangat rendah.
• Budaya politik kaula (subjek),yaitu budaya politik yang masyarakat yang bersangkutan sudah relatif maju baik sosial maupun ekonominya tetapi masih bersifat pasif.
• Budaya politik partisipan,yaitu budaya politik yang ditandai dengan kesadaran politik yang sangat tinggi. Masyarakat mampu memberikan opininya dan aktif dalam kegiatan politik.
Partisipasi politik adalah perilaku luar individu warga negara yang bisa diamati dan bukan merupakan perilaku dalam yang berupa sikap atau orientasi. Bentuk partisipasi politik dibedakan menjadi kegiatan politik konvensional (normal dalam demokrasi modern) dan non-konvensional (legal maupun ilegal, penuh kekerasan dan revolusioner).
Dalam partisipasi politik, berarti dimungkinkan terdapat hubungan antara pemerintah dan masyarakatnya. Untuk membangun interaksi antara pemerintah dan masyarakat diperlukan proses, partisipasi dan kontribusi (interaksi timbal balik). Dan peningkatan partisipasi politik, baik secara kualitas maupun kuantitas merupakan kunci demokrasi.

Budaya politik merupakan orientasi psikologis terhadap obyek sosial yang meliputi aspek kognitif, afektif dan evaluatif yang ditujukan kepada sistem politik secara umum. Atau, secara praktis, budaya politik merupakan seperangkat nilai-nilai yang menjadi dasar para aktor untuk menjalankan tindakan-tindakan dalam ranah politik.
Latar budaya politik beraneka ragam, antara lain terdiri atas: ras, etnik, adat, bahasa, agama dan lain sebagainya. Dengan keragaman latar budaya politik tersebut dimungkinkan muncul sengketa politik, yang umumnya berkisar pada kepentingan ekonomi, kekuasaan, dan masalah-masalah khusus misalnya hak-hak warga negara. Penyelesaian persengketaan sulit dilakukan apabila hanya mengakomodasi kepentingan salah satu kepentingan. Maka, diperlukan kesadaran dan partisipasi politik yang bijak untuk mengatasinya.

Selain itu, mengutip penelitian yang dilakukan Sumartono (2003) tentang pola dan karakteristik politik di Desa Gondanglegi Kulon, Kecamatan Gondanglegi, Kabupaten Malang terungkap ada beberapa kelompok elit yaitu; kalangan elit politik, elit agama, elit cendekiawan, elit pemuda, elit wanita, elit ekonomi dan elit pamong desa.
Budaya Politik: Sebuah Eksplorasi Konsep
Istilah budaya politik mulai dikenal terutama sejak aliran perilaku (behavioralism). Namun istilah ini mengandung kontroversial karena tidak jelas konsepnya. Para pengkritiknya menyebutkan, penggabungan dua konsep budaya dan politik saja sudah mengandung kebingungan apalagi jika dijadikan konsep menjelaskan fenomena politik.
Namun demikian dalam literatur politik khususnya pendekatan perilaku, istilah ini kerapkali digunakan untuk menjelaskan fakta yang hanya dilakukan dengan pendekatan kelembagaan atau pendekatan sistemik. Dengan kata lain menjelaskan dengan pendekatan budaya politik adalah upaya menembus secara lebih dalam perilaku politik seseorang atau sebuah kelompok.
Makalah ini akan mengeksplorasi secara luas pengertian budaya politik dari berbagai pakar. Meskipun hanya mengemukakan berbagai pendapat tentang budaya politik diharapkan bisa memberikan gambaran konsep yang kontroversial ini.
Pola sikap dan orientasi individu
Menurut Gabriel Almond (1966)budaya politik adalah pola sikap dan orientasi individu terhadap politik diantara anggota sistem politik. Orientasi individu itu memiliki sejumlah komponen yakni :
1. Orientasi Kognitif : pengetahuan, keyakinan
2. Orientasi Afektif : perasaan terkait, keterlibatan, penolakan dan sejenisnya tentang ibyek politik
3. Orientasi Evaluasi : penilaian dan opini tentang obyek politik yang biasanya melibatkan nilai-nilai standar terhadap obyek politik dan kejadian-kejadian.
Orientasi individu terhadap obyek politik dapat dipandang dari tiga hal itu. Oleh karena itu seorang individu mungkin memiliki tingkat akurasi tinggi terhadap cara kerja sistem politik, siapa pemimpinnya dan masalah-masalah dari kebijakannya. Inilah yang disebut dimensi kognitif.
Namun ia mungkin memiliki perasaan alienasi atau penolakan terhadap sistem. Mungkin keluarga atau sahabatnya sudah punya sikap seperti itu. Mungkin ia tak merespon tuntutan terhadapnya oleh sistem. Itulah yang disebut dimensi afektif.
Akhirnya seseorang mungkin memiliki penilaian moral terhadap sistem. Barangkali noram-norma demokrasinya mendorong dia menilai sistem sebagai tidak cukup responsif terhadap tuntutan politik atas norma-norma etiknya mendorong dia mengecam tingkat korupsi dan nepotisme.Dimensi-dimensi ini saling berkaitan dan mungkin memiliki kombinasi dalam berbagai cara.


Orientasi individu dan kolektif
Walter A Rosenbaum menyebutkan, budaya politik dapat didefinisikan dalam dua cara. Pertama, jika terkonsentrasi pada individu, budaya politik merupakan fokus psikologis. Artinya bagaimana cara-cara seseorang melihat sistem politik. Apa yang dia rasakan dan ia pikir tentang simbol, lembaga dan aturan yang ada dalam tatanan politik dan bagaimana pula ia meresponnya.
Kedua, budaya politik merujuk pada orientasi kolektif rakyat terhadap elemen-elemen dasar dalam sistem politiknya. Inilah yang disebut “pendekatan sistem”.


Aspek politik sistem nilai
Albert Widjaja menyatakan budaya politik adalah aspek politik dari sistem nilai-nilai yang terdiri ide, pengetahuan, adat istiadat, tahayul dan mitos. Kesemuanya ini dikenal dan diakui sebagain besar masyarakat. Budaya politik tersebut memberi rasional untuk mneolak atau menerima nilai-nilai dan norma lain. Ia malah menyamakan budaya politik dengan konsep “ideologi” yang dapat berarti “sikap mental”, “pandangan hidup”, dan “struktur pemikiran”. Budaya politik, katanya, menekankan ideologi yang umum berlaku di masyarakat, bukan ideologi perorangan yang sifatnya sering khusus dan beragam.


Obyek-obyek Orientasi Politik
Obyek yang jadi orientasi politik adalah sistem politik secara keseluruhan, peran politik atau struktur tertentu,individu atau kelompok yang memikul peran tertentu, kebijakan publik yang khusus. Termasuk didalamnya adalah aktor politik dan ego dari aktor politik.
Almond sendiri seperti dikutip dalam Mochtar Mas’oed (1984) membagi tiga jenis budaya politik.
1. Budaya politik parokial dimana kesadaran obyek politiknya kecil atau tidak ada semakli terhadap sistem politik. Kelompok ini aka ditemukan di berbagai lapisan masyarakat.
2. Budaya politik kaula adalah mereka yang berorientasi terhadap sistem politik dan pengaruhnya terhadap outputs yang mempengaruhi kehidupan mereka seperti tunjangan sosial dan hukum. Namun mereka tidak berorientasi terhadap partisipasi dalam struktur inputs.
3. Budaya politik partisipan adalah individu yang berorientasi terhadap struktur inputs dan proses dan terlibat didalamnya atau melihat dirinya sebagai potensial terlibat, mengartikulasikan tuntutan dan membuat keputusan.
Rosenbaum menulis daftar tentang orientasi terhadap elemen-elemen tatanan politik.
1. 1. Orientasi terhadap struktur pemerintah
2. Orientasi rejim, bagaimana individu mengevaluasi dan merespon terhadap lembaga pemerintahan, simbol-simbol, para pejabat dan norma-normanya.
3. Orientasi terhadap inputs dan outputs pemerintah, bagaimana individu merasakan dan merespon terhadap tuntutan untuk kebijakan publik dan kebijakan yang diputuskan pemerintah.
4. 2. Orientasi terhadap yang lain dalam sistem politik
5. Orientasi identifikasi, kesatuan politik, wilayah geografis dan kelompok dimana ia merasa memilikinya.
6. Kepercayaan politik, sejauh mana seseorang merasa terbuka, kooperatif atau bersikap toleran dalam bekerja dalam kehidupan masyarakat.
7. “Aturan permainan”, konsep individu tentang aturan mana yang harus diikuti dalam kehidupan kenegaraan.
8. 3. Orientasi terhadap Aktivitas Politiknya
9. Kompetensi Politik, seberapa sering dan dalam cara bagaimana seseorang berpartisipasi dalam kehidupan politik, mana yang paling sering digunakan sebagai sumber politik baginya dalam masalah kenegaraan.
10. Political Efficacy, perasaan bahwa tindakan politik individu memiliki atau dapat menghadirkan pengaruh atas proses politik.

Kamis, 26 Agustus 2010



inilah aku yang sesungguhnya..........

terima kasih.

Bird Crow and A Pitcher

In a very dry season, when the birds are very difficult to get a little water to drink, a crow found a pitcher that contain little water. But the pitcher is a pitcher with a high narrow neck jars. After all crows are trying to trying to drink water that is in the jug, he still can not reach it. The crow was almost feeling desperate and feel it will die of thirst.

Then suddenly an idea occurred to him. He then took the gravel that was beside the jug, then dropped it into the jars one by one. Every time the crow was put pebbles into the pitcher, any pitcher of water surface gradually rising and rising until eventually the water might be obtained by the bird Crow.

Although few, the knowledge could help us at the right time.

Burung Gagak dan Sebuah Kendi

Pada suatu musim yang sangat kering, dimana saat itu burung-burungpun sangat sulit mendapatkan sedikit air untuk diminum, seekor burung gagak menemukan sebuah kendi yang berisikan sedikit air. Tetapi kendi tersebut merupakan sebuah kendi yang tinggi dengan leher kendi sempit. Bagaimanapun burung gagak tersebut berusaha untuk mencoba meminum air yang berada dalam kendi, dia tetap tidak dapat mencapainya. Burung gagak tersebut hampir merasa putus asa dan merasa akan meninggal karena kehausan.
Kemudian tiba-tiba sebuah ide muncul dalam benaknya. Dia lalu mengambil kerikil yang ada di samping kendi, kemudian menjatuhkannya ke dalam kendi satu persatu. Setiap kali burung gagak itu memasukkan kerikil ke dalam kendi, permukaan air dalam kendipun berangsur-angsur naik dan bertambah tinggi hingga akhirnya air tersebut dapat di capai oleh sang burung Gagak.

Walaupun sedikit, pengetahuan bisa menolong diri kita pada saat yang tepat.

Jumat, 18 Juni 2010

Senin, 24 Mei 2010

Si Malin Kundang Jadi Batu

Pada suatu waktu, hiduplah sebuah keluarga nelayan di pesisir pantai wilayah Sumatra. Keluarga tersebut terdiri dari ayah, ibu dan seorang anak laki-laki yang diberi nama Malin Kundang. Karena kondisi keuangan keluarga memprihatinkan, sang ayah memutuskan untuk mencari nafkah di negeri seberang dengan mengarungi lautan yang luas.

Seminggu, dua minggu, sebulan, dua bulan bahkan sudah berganti tahun, ayah Malin Kundang tidak juga kembali ke kampung halamannya. Sehingga ibunya harus menggantikan posisi ayah Malin Kundang untuk mencari nafkah.

Malin Kundang termasuk anak yang cerdas tetapi sedikit nakal. Ia sering mengejar ayam dan memukulnya dengan sapu. Suatu hari ketika Malin Kundang sedang mengejar ayam, ia tersandung batu dan lengan kanannya luka terkena batu. Luka tersebut menjadi berbekas dilengannya dan tidak bisa hilang.

Setelah beranjak dewasa, Malin Kundang merasa kasihan dengan ibunya yang banting tulang mencari nafkah untuk membesarkan dirinya. Ia berpikir untuk mencari nafkah di negeri seberang dengan harapan nantinya ketika kembali ke kampung halaman, ia sudah menjadi seorang yang kaya raya. Malin Kundang tertarik dengan ajakan seorang nakhoda kapal dagang yang dulunya miskin sekarang sudah menjadi seorang yang kaya raya.

Malin Kundang mengutarakan maksudnya kepada ibunya. Ibunya semula kurang setuju dengan maksud Malin Kundang . Tetapi karena Malin Kundang terus mendesak, Ibu Malin Kundang akhirnya menyetujuinya walau dengan berat hati.

Setelah mempersiapkan bekal dan perlengkapan secukupnya, Malin Kundang segera menuju ke dermaga dengan diantar oleh ibunya. “Anakku, jika engkau sudah berhasil dan menjadi orang yang berkecukupan, jangan kau lupa dengan ibumu dan kampung halamannu ini, nak”, ujar Ibu Malin Kundang sambil berlinang air mata.

Di tengah perjalanan, tiba-tiba kapal yang dinaiki Malin Kundang di serang oleh bajak laut. Semua barang dagangan para pedagang yang berada di kapal dirampas oleh bajak laut . Bahkan sebagian besar awak kapal dan orang yang berada di kapal tersebut dibunuh oleh para bajak laut. Malin Kundang sangat beruntung dirinya tidak dibunuh oleh para bajak laut, karena ketika peristiwa itu terjadi, Malin Kundang segera bersembunyi di sebuah ruang kecil yang tertutup oleh kayu.

Malin Kundang terkatung-katung ditengah laut, hingga akhirnya kapal yang ditumpanginya terdampar di sebuah pantai. Dengan sisa tenaga yang ada, Malin Kundang berjalan menuju ke desa yang terdekat dari pantai . Sesampainya di desa tersebut, Malin Kundang ditolong oleh masyarakat di desa tersebut setelah sebelumnya menceritakan kejadian yang menimpanya.

Desa tempat Malin Kundang terdampar adalah desa yang sangat subur. Dengan keuletan dan kegigihannya dalam bekerja, Malin Kundang lama kelamaan berhasil menjadi seorang yang kaya raya. Ia memiliki banyak kapal dagang dengan anak buah yang jumlahnya lebih dari 100 orang. Setelah menjadi kaya raya, Malin Kundang mempersunting seorang gadis untuk menjadi istrinya.

Berita Malin Kundang yang telah menjadi kaya raya dan telah menikah sampai juga kepada ibu Malin Kundang. Ibu Malin Kundang merasa bersyukur dan sangat gembira anaknya telah berhasil. Sejak saat itu, ibu Malin Kundang setiap hari pergi ke dermaga, menantikan anaknya yang mungkin pulang ke kampung halamannya.

Setelah beberapa lama menikah, Malin Kundang dan istrinya melakukan pelayaran dengan kapal yang besar dan indah disertai anak buah kapal serta pengawalnya yang banyak. Ibu Malin Kundang yang setiap hari menunggui anaknya, melihat kapal yang sangat indah itu, masuk ke pelabuhan. Ia melihat ada dua orang yang sedang berdiri di atas geladak kapal. Ia yakin kalau yang sedang berdiri itu adalah anaknya Malin Kundangbeserta istrinya.

Malin Kundang pun turun dari kapal. Ia disambut oleh ibunya. Setelah cukup dekat, ibunya melihat belas luka dilengan kanan orang tersebut, semakin yakinlah ibunya bahwa yang ia dekati adalah Malin Kundang.

“Malin Kundang, anakku, mengapa kau pergi begitu lama tanpa mengirimkan kabar?”, katanya sambil memeluk Malin Kundang. Tapi apa yang terjadi kemudian?

Malin Kundang segera melepaskan pelukan ibunya dan mendorongnya hingga terjatuh.
“Wanita tak tahu diri, sembarangan saja mengaku sebagai ibuku”, kata Malin Kundang pada ibunya. Malin Kundang pura-pura tidak mengenali ibunya, karena malu dengan ibunya yang sudah tua dan mengenakan baju compang-camping.

“Wanita itu ibumu?”, Tanya istri Malin Kundang.
“Tidak, ia hanya seorang pengemis yang pura-pura mengaku sebagai ibuku agar mendapatkan harta ku”, sahut Malin Kundang kepada istrinya.

Mendengar pernyataan dan diperlakukan semena-mena oleh anaknya, ibu Malin Kundang sangat marah. Ia tidak menduga anaknya menjadi anak durhaka. Karena kemarahannya yang memuncak, ibu Malin Kundang menengadahkan tangannya sambil berkata “Oh Tuhan, kalau benar ia anakku, aku sumpahi dia menjadi sebuah batu”. Tidak berapa lama kemudian angin bergemuruh kencang dan badai dahsyat datang menghancurkan kapal Malin Kundang . Setelah itu tubuh Malin Kundang perlahan menjadi kaku dan lama-kelamaan akhirnya berbentuk menjadi sebuah batu karang.

Lutung Kasarung

Pada jaman dahulu kala di tatar pasundan ada sebuah kerajaan yang pimpin oleh seorang raja yang bijaksana, beliau dikenal sebagai Prabu Tapak Agung.
Prabu Tapa Agung mempunyai dua orang putri cantik yaitu Purbararang dan adiknya Purbasari.

Pada saat mendekati akhir hayatnya Prabu Tapak Agung menunjuk Purbasari, putri bungsunya sebagai pengganti. “Aku sudah terlalu tua, saatnya aku turun tahta,” kata Prabu Tapa.

Purbasari memiliki kakak yang bernama Purbararang. Ia tidak setuju adiknya diangkat menggantikan Ayah mereka. “Aku putri Sulung, seharusnya ayahanda memilih aku sebagai penggantinya,” gerutu Purbararang pada tunangannya yang bernama Indrajaya.

Kegeramannya yang sudah memuncak membuatnya mempunyai niat mencelakakan adiknya. Ia menemui seorang nenek sihir untuk memanterai Purbasari. Nenek sihir itu memanterai Purbasari sehingga saat itu juga tiba-tiba kulit Purbasari menjadi bertotol-totol hitam. Purbararang jadi punya alasan untuk mengusir adiknya tersebut. “Orang yang dikutuk seperti dia tidak pantas menjadi seorang Ratu !” ujar Purbararang.

Kemudian ia menyuruh seorang Patih untuk mengasingkan Purbasari ke hutan. Sesampai di hutan patih tersebut masih berbaik hati dengan membuatkan sebuah pondok untuk Purbasari. Ia pun menasehati Purbasari, “Tabahlah Tuan Putri. Cobaan ini pasti akan berakhir, Yang Maha Kuasa pasti akan selalu bersama Putri”. “Terima kasih paman”, ujar Purbasari.

Selama di hutan ia mempunyai banyak teman yaitu hewan-hewan yang selalu baik kepadanya. Diantara hewan tersebut ada seekor kera berbulu hitam yang misterius. Tetapi kera tersebut yang paling perhatian kepada Purbasari. Lutung kasarung selalu menggembirakan Purbasari dengan mengambilkan bunga –bunga yang indah serta buah-buahan bersama teman-temannya.

Pada saat malam bulan purnama, Lutung Kasarung bersikap aneh. Ia berjalan ke tempat yang sepi lalu bersemedi. Ia sedang memohon sesuatu kepada Dewata. Ini membuktikan bahwa Lutung Kasarung bukan makhluk biasa. Tidak lama kemudian, tanah di dekat Lutung merekah dan terciptalah sebuah telaga kecil, airnya jernih sekali. Airnya mengandung obat yang sangat harum.

Keesokan harinya Lutung Kasarung menemui Purbasari dan memintanya untuk mandi di telaga tersebut. “Apa manfaatnya bagiku ?”, pikir Purbasari. Tapi ia mau menurutinya. Tak lama setelah ia menceburkan dirinya. Sesuatu terjadi pada kulitnya. Kulitnya menjadi bersih seperti semula dan ia menjadi cantik kembali. Purbasari sangat terkejut dan gembira ketika ia bercermin ditelaga tersebut.

Di istana, Purbararang memutuskan untuk melihat adiknya di hutan. Ia pergi bersama tunangannya dan para pengawal. Ketika sampai di hutan, ia akhirnya bertemu dengan adiknya dan saling berpandangan. Purbararang tak percaya melihat adiknya kembali seperti semula. Purbararang tidak mau kehilangan muka, ia mengajak Purbasari adu panjang rambut. “Siapa yang paling panjang rambutnya dialah yang menang !”, kata Purbararang. Awalnya Purbasari tidak mau, tetapi karena terus didesak ia meladeni kakaknya. Ternyata rambut Purbasari lebih panjang.

“Baiklah aku kalah, tapi sekarang ayo kita adu tampan tunangan kita, Ini tunanganku”, kata Purbararang sambil mendekat kepada Indrajaya. Purbasari mulai gelisah dan kebingungan. Akhirnya ia melirik serta menarik tangan Lutung Kasarung. Lutung Kasarung melonjak-lonjak seakan-akan menenangkan Purbasari. Purbararang tertawa terbahak-bahak, “Jadi monyet itu tunanganmu ?”.

Pada saat itu juga Lutung Kasarung segera bersemedi. Tiba-tiba terjadi suatu keajaiban. Lutung Kasarung berubah menjadi seorang Pemuda gagah berwajah sangat tampan, lebih dari Indrajaya. Semua terkejut melihat kejadian itu seraya bersorak gembira. Purbararang akhirnya mengakui kekalahannya dan kesalahannya selama ini. Ia memohon maaf kepada adiknya dan memohon untuk tidak dihukum. Purbasari yang baik hati memaafkan mereka. Setelah kejadian itu akhirnya mereka semua kembali ke Istana.
Purbasari menjadi seorang ratu, didampingi oleh seorang pemuda idamannya. Pemuda yang ternyata selama ini selalu mendampinginya dihutan dalam wujud seekor lutung.

Senin, 17 Mei 2010

TEKA-TEKI LUCU

Apa bahasa inggrisnya nyupir untuk istri?
Category: Teka-Teki Lucu
Jawab : NEW FEAR FOR IS THREE

Ada tengah tapi nggak ada pinggirnya?
Jawab : Tengan malam dan tengah hari, nggak ada dech yang namanya pinggir malam atau pinggir hari.

Apa bedanya sapi Jepang dengan sapi Indonesia?
Jawab : Bedanya adalah, kalau sapi Jepang senang makan rumput Indonesia, sedang sapi Indonesia tidak akan pernah mau makan rumput Jepang.

Kalau ayam berkokok,berarti harimau....?
Jawab : Harimau pagi...

Kenapa Semut dan Gajah Tidak Pernah Akur?
Jawab : Karena keduanya tidak pernah bisa berpelukan

Bulu Apa Yang Masuk Ke Dalam Daftar 7 Keajaiban Dunia ?
Jawab : Candi BuluBudur

Sate sate apa yang terkenal di spanyol ?
JAwab : Sategibernau, Pembalap Moto GP 500

Jam - jam apa yang bisa ngambil barang orang lain ?
Jawab : yaitu Jambret

Jam apa yang bisa dimakan?
JAwab : JAmbu Monyet

Ada 3 anak yang sedang main kelereng namanya Aka Aki dan Aku. Dan pada waktu yang sama ke3-nya ingin Buang Air Besar. Setelah beberapa menit kemudian mereka bertiga keluar. Tapi Aka dan Aki sudah membersihkan pantatnya. Jadi SIAPA yang belum membersihkan?
Jawab : AKU(yang membaca teka-teki)

Senin, 10 Mei 2010

CERITA LUCU

Orang jawa jeung orang sunda
Caritana:
Orang Jawa dengan menggunakan bahasa sunda tetapi logatnya memakai bahasa Jawa bercerita kepada Orang Sunda tentang mimpinya di malam Jum'at.

Orang Jawa : "Mas abdi wengi ngimpen

Orang Sunda : "ngimpen naon mas?"

Orang Jawa : "Ngimpen bobo jeung nu geulis."

Orang Sunda : "Kumaha dina jero impenannana?"

Orang Jawa : "Pokona endah pisan ngan pas abdi gugah nu geulis teh hento aya, pan abdi teh kesel ah abdi teh bobo deui we."

Orang Jawa : "Eh ngimpen deui."

Orang Sunda : "Bari kerung, ngimpen naon deui mas?"

Orang Jawa : "Ngimpen gaduh acis seueur pisan. Pas abdi gugah dicabakan dina pesak calana, acisna hento aya ah abdi teh kesel bobo deui we."

Orang Jawa : "Eh abdi ngimpen deui"

Orang Sunda : "Ngimpen naon deui mas?"

Orang Jawa : "Ngimpen ee"

Orang Sunda : "Kumaha tah?"

Orang Jawa : "Pas abdi gugah, dicabak teh aya ee teh. Hahahahahahaha...."
Terjun Make Payung
Category: Bobodoran Sunda
Kacaritakeun Solihin budak anu butut boga babaturan ngarana Ii nu kasep jeung Ginda nu super cool. Di hiji waktu barudak nu tilu eta ulin ka tempat latihan TNI angkatan udara terjun payung.

Ii : "heh ihin, abi rek nanya ka maneh. Majar maneh teh pinter lin?"

Solihin : "rek nanya naon maneh? Naon wae pertanyaannana pasti ku kuring mah ka jawab." ( sabari masang wajah anu balaga. Padahal mani geuleuh gaya na teh)

Ginda : "bener hin maenya the master teu bisa ngajawab" (bari semu ngaledek)

Solihin : "heueuh bener"

Ii : "kieu hin, urang rek nanya. Mana nu bener ? "terjun payung teh terjun make payung" atawa "terjun payung teh terjun make pa" "sok jawab mana nu bener. Kapanan maneh teh pinter"

Ginda : "sok hin jawab. Ulah lobah mikir"

Solihin : "gampang atuh eta mah. Nya nu bener mah atuh terjun payung teh terjun make payung. Kumah benerteu?”

Ii + ginda: "wah ihin, maneh bener pisan. Bener bener bener goblok gebloh teu katulungan matak ge sakola meh rada ngarti seutikmah"(sabari seuri cacarawakan)

Solihin : "naha uing salah kitu"(sabari mikir)

Ginda : "geus ayeuanamah, supaya maneh yakin mana jawaban nu bener. Ayeuna urang terjun payung. Maneh terjunna make payung. Urang jeung si ii make parasut"

Solihin : "hayu. Ke keheula lamun urang terjun tina kapal atuh meureun koid”"
Ii + ginda: "pikiran we olangan. Da moal nyaho ari can di ajaran mah"

Solihin : "?@#??!%%!#~`"
Kacang Hejo
Category: Bobodoran Sunda
Hiji peuting si aki jeung si nini keur ngalobrol di kamar memeh sare.

Aki : "Nini urang teh geus karolot,aki rek menta dihampura bisi aya kasalahan ka Nini"

Nini : "Ih aki sarua nini oge, urang silih hapura we atuh umur mah saha nu nyaho."

Aki : "Sukur atuh ari nini rek ngahampura ka aki mah,sabab aki teh pernah salingkuh ka nini"

Nini : "Kutan jeung saha aki?"

Aki : "Eta jeung Si Edah tukang lotek tea,terus jeung Si Emeh anak Mang Sarkawi,malah jeung Si Icih oge nu dilebak ngalaman."

Nini : "Nya ari aki geus ngaku mah bari jeung ngarasa kaduhung teu nanaon ki dihampura,tapi nini oge sarua geus pernah salingkuh."

Aki : "Ari nini jeung saha?"

Nini : "Ari nini mah mun geus salingkuh teh sok neundeun kacang hejo dia toples"

Aki : "Toples nu di dapur nini?"

Nini : "Enya aki,nu dina toples mah sesana pan anu sakeler mah beak dibubur."

Aki : "????????!!!??"

Perkembangan Islam di Dunia

Masuk dan berkembangnya agama islam sangat ditentukan oleh hubungan para mubalig islam dan masyarakat yang menjadi objek dakwah. Hubungan itu dapat dilakukan lewat jalan perdagangan, perkawinan, atau diplomasi. Meskipun perdagangan itu dilakukan lewat jalan yang beragam, tetapi sejarah mencatat bahwa islam masuk dan berkembang selalu lewat jalan damai bukan dengan kekerasan apalagi ada yang mengatakan dan berpenafsiran keliru bahwa islam islam tersebar ke seluruh dunia lewat jalan pedang.

Selain itu, Perkembangan ajaran islam di dunia serta kemajuan dan kemundurannya umumnya bergantung pada pemimpin dan penguasa islam dalam menyikapi problematika negerinya. Ada pemimpin islam yang berpikiranh cerdas terhadap ilmu pengetahuan sehingga negerinya memperoleh kemajuan pesat, dan ada pula pemimpin islam yang senantiasa bertikai, bermusuhan sehingga berakibat menyengsarakan rakyatnya, dan pada gilirannya terjadi kemunduran.

A. Islam di Benua Amerika

Nama Amerika berasal dari nama penjajah Italia, yaitu Amerigo Vespucci yang melakukan pelayaran pada akhir abad XV dan awal abad XVI. Luas benua Amerika 42.188.568,5 km² dengan jumlah penduduk pada tahun 1989 sebanyak 721.672.000 orang. Benua Amerika terdiri atas Amerika Utara, Amerika Tengah, dan Amerika Selatan.

Datangnya imigran Eropa ke Benua Amerika dimulai setelah penemuan Benua Amerika oleh Colombus. Imigran muslim pertama ke Amerika sebenarnya juga berbarengan dengan Colombus. Penemuan Amerika oleh Colombus bertepatan dengan jatuhnya Granada ke tangan orang Kristen pada tahun 1492. Beberapa tahun kemudian, Kardinal Cysneros pimpinan gereja Spanyol memaksakan agama Khatolik pada jutaan orang islam di sana. Sebagian orang islam tetap tinggal di spanyol sambil menyembunyikan keislaman mereka, tetapi ribuan dari mereka yang biasa di sebut Moriscos meninggalkan Spanyol dan berimigrasi ke Amerika pada abad XVI Sebagian besar mereka menunjukan keislamannya secara terbuka, bahkan mereka pernah mencoba mengislamkan masing-masing West Indians.

Pada abad XVI itu juga, imigran muslim Afrika didatangkan ke Amerika secara paksa sebagai budak belian. Sebagian mereka ini mempertahankan aqidahnya dengan perjuangan bersenjata, Seperti pemberontakanmuslim madendal di Haiti pada tahun 1758. Selain itu, pada tahun1830 orang-orang Afrika islam di brazil berhasil mendirikan sebuah Negara muslim , Tetapi dapat dihancurkan dalam suatu pertumpahan darah empat tahun kemudian.

Pada akhir abad XIX gelombang imigran muslim dating ke benua Amerika khususnya Amerika Serikat, Mereka berasal dari negeri-negeri Syam (Syiria), Libanon, dan sekitarnya. Keturunan mereka inilah yang masih bertahan sampai sekarang ini.

Adapun perkembangan Islam di Amerika yang berasal dari Syiria, Libanon, dan Yordania, Membentuk suatu perhimpunan islam pada tahun 1912 yang berpusat di Detroit, dan mesjid pertama mereka berdiri pada tahun 1919. Tidak ketinggalan, di kalangan muslim dari bangsa yang kulit hitam amerika, ada beberapa yang amat disegani dan berpengaruh terhadap pola hidup umat Islam, mereka adalah Fard Muhammad, yang datang ke Amerika pada tahun 1930. Ajarannya merupakan sinkretisme dari islam, sihir, danb Kristen. Jamaahnya harus memulyakan Alquran. Kemudia eliyah Muhammad sebagai pelanjut dan penyebar ajaran islam dating sebagai nabi palsu bermuka dua. Ia menunjukan kesetiaannya kepada Amerika. Ia mengaku dating di utus Tuhan sebagai juru selamat bangsa kulit hitam, tetapi ternyata tujuannya memperalat mereka untuk memusuhi Amerika. Organisasi mereka bernama American Muslim Mission dan Gerakan Nation of Islam. Eliyah Muhammad adalah pelanjut dan penyebar agama islam, memp[unyai pengaruh yang sangat besar, melebihi pendahulunya, bahkan Eliyah Muhammad menganggap bahwa Fard Muhammad sebagai Tuhan, Sedangkan dirinya sebagai utusan tuhan.

Setelah Eliyah Muhammad meninggal, The Nation of Islam lebih dikenal dengan Black Moslems, popular sejak tahun 1959 dan malcom X adalah murid dan sebagai pengganti Eliyah Muhammad. Namun akhirnya Malcom X menemukan kebenaran, dia berkata, “ Kusadari bahwa kebancianku terhadap bangsa kulit putih adalah suatu kekeliruan dan banyak hal-halyang menyimpang dari islam “.

Kemudian dia berganti nama setelah menunaikan ibadah haji menjadi Malik El syaban dan ia meluruskan kesesatan Black Muslim. Dan pada bulan Febuari1965 , dia tewas ditembak olehkerajaan Eliyah muhammad karena dianggap berkuasa pada tahun1976 Imam Warits Deen Muhammad menukar nama Nation of Islam menjadi Word Community of islam The west. Ia juga mengubah Black Muslim menjadi Bilalian People atau Bilalian America pada tahun 1980 Imam Warits mengimumpan pergantian nama Word Community of Islam The Westmenjadi AmericanMuslim Mission (AMM), dan dengan nama ini menjelaskan bahwa tugas pokok organisasi itu dalam dakwah.

Selain penyebarab dilakukan oleh seseorang keturunan syaria, libanon, dan yorodania, serta orang-orang keturunan kulit hitam, islam berkembang di Amerika disebabkan pula oleh banyaknya mahasiswa –mahasiswa muslim yang menuntut ilmu di Amerika sehingga islam berkembang sangat pesatnya di kampus-kampus. Dari waktu ke waktu musala,masad, dan kelompok studi islam bermunculan, seperti sekolah islam di Chicago dan Toronto, bahkan perguruan tinggi seperti American Islamic College didirikan. Selain itu, beberapa perguruan tinggi membuka jurusan studi islam, seperti Universitas Chicago, Universitas Columbia, Universitas Harvard, Universitas Mc. Gill (Kanada), dan sebagainya. Pada tahun 1982 jumlah orang islam di Amerika 1,3% dari total penduduk amerika. Mereka berasal dari keturunan Afrika Sekitar satu juta orang, sebanyak 900 ribu orang keturunan arab, 450 ribu orang lainnya, terdiri atas orang-orang Yugoslavia, Albania, Turki, da Iran.

Adapun kelembagaan umat islam yang membentuk organisasi islam, Antara lain:
1. Muslim Students Association di kampus llionos.
2. The Association of Muslim Social Scientists
3. The Association of Muslim Scientists and Enginers.
4. Islamic Medical Association.
5. Islamic Society of North America.

B. Islam di Eropa

Eropa merupakan sebuah benua dengan luas 10.600.000 KM² dan jumlah penduduknya sekitar 684.000.000 menurut sensus tahun 1989. Dilihat dari cirri-ciri fisik, orang eropa lazim dibedakan menjadi kelompok Nardik, Alpen, Dinara, dan Mediterania. Bangsa slavia mencakup orang rusia, Polandia, Cekoslovakia, Bulgaria, dan Yugoslavia. Dewasa ini mayoritas penduduk Eropa beragam Khatolik Roma, seperti di Eropa Barat, selatan, dan tengah. Penduduk yang beragam protestan kebanyakan hidup di Eropa Utara, seperti Skandinavia, Finlandia, Jerman, dan Belanda. Adapun umat Islam di eropa diperkirakan 40 juta jiwa.

Orang-orang eropa pertama mengenal islam dari surat yang pernah dikirim Rasulullah saw. Kepada kaisar Romawi. Islam masuk ke eropa lelwat jalur Gibraltar. Pada masa pemerintahan Gubernur Amru bin Ash, Seorang Gubernur di Afrika Utara, beliau mengirim Tariq bin Ziyad untuk menaklukan Andalusia, Spanyol. Nama panglima ini diabadikan menjadi nama selat yang membatasi semenanjung Afrika dengan eropa. Islam pun berkrmbang di eropa sejak abad VII masehi. Ketika daulah Banni Umayyah jatuh, seorang pangeran yang bernama Abdurrahman ad Dakhil melarikan diri ke spanyol. Lewat perjuangan yang berat dia berhasil mendirikan kesultanan dan akhirnya membantuk kekhalifahan sendiri. Puncak kejayaan islam terjadi pada masa Khalifah Harun Ar Rasyid. Pada masa pemerintahan beliau Cordoba dan gradana menjadi kota peradaban dunia, yaitu tempat orang-orang belajar berbagai disiplin ilmu. Mereka berasal dari seluruh penjuru dunia, termasuk Eropa yang saat itu masih jauh tertinggal. Dari jalur Asia, Islam menyebrang ke Rusia dan Yugoslavia pada masa kejayaan Turki Ottoman.

Rata-rata pada setiap Negara terdapat umat islam. Umat Islam di Eropa seperti Albania 20,5%, Belgia 1,1%, Prancis 3%, Rumania 1%, Uni Soviet 11,2%, Yugoslavia 10,4% dan Yunani 1,5%. Sejak Albania menyatakan diri sebagian Negara atheis, Jumlah umat beragama pada tahun 1967 yang sebelumnya islam 70% merosot menjadi 20%, sedangkan sebelumnya Kristen Otrodoks 20% dan 10% Khatolik Roma merosot mwnjadi 5,4%.
Masjid dan gereja banyak yang ditutup dibawah rezim komunis. Pertambahan umat islam yang mencolok terjadi di perancis karena banyaknya umat islam Afrika Utara yang berhijrah ke sana. Di Bosnia terdapat lebih dari 30 kelompok agama, dan kebebasan beragama dijamin oleh undang-undang. Bangsa Kroasia dan Slovenia kebanyakan menganut agama Khatolik Roma, sedangkan Bangsa Serbia, Macedonia, dan Mantenegro menganut agama Kristen Otodoks. Bangsa Bosnia kebanyakan beragama Isalam dan umumnya tinggall di kawasan selatan yang pernah menjadi jajahan turki Ottoman.

Bosnia merupakan Negara persinggihan Serbia dan Kroasia karena terletak di antara kedua Negara tersebut. Serbia da Kroasia melakukan invasi ke Bosnia, Ribuan Orang penduduk Bosnia dibantai secara biadab, tanpa mengenal prikemanusiaan. Tindsakan ini menjurus kepada pemusnahan etnis Bosnia. Serbia melakukan hal ini untuk menghalangi laju perkembangan islam.

Peristiwa ini sangat menyakitkan hati untuk islam sedunia hingga dunia islam mengecam Serbia dan Kroasia, sekaligus melahirkan solidaritas dan dukungan Negara-negara dan umat islam sedunia. Bahkan Presiden Indonesia (Soeharto), Memperkuat dukungannya kepada Bosnia dengan mengunjungi daerah tersebut walaupun pasukan PBB tidak menjamin keselamatan beliau.
Dunia menganggap kedatangan ini sebagai suatu tindakan nekad dan amat berbahaya. Namun, semangat prajurit TNI yang dimiliki Soeharto, Mengalahkan kekhawatiran dunia diplomatik.

C. Islam di Australia

Australia adalah suatu benua yang terletak di Samudera Pasifik. Australia merupakan Negara anggota pesemakmuran Inggris yang berpenduduk 16.090.000 jiwa, dan 0,5% dari pendudukp tersebut menganut agama islam. The Commonwealth of Australia merupakan federasi dari enam Negara bagian, yaitu New South Wales, Victoria, Queensland, Australia Selatan, Australia Barat, dan Tasmania. Kepala negaranya adalah ratu inggris yang diwakili oleh gubernur jenderal, dan kepala pemerintahannya adalah perdana menteri, penduduk aslinya adalah suku Aborigin.

Setidaknya ada dua pendapat tentang masukannya islam ke Australia, yaitu yang disebarkan oleh muslim Indonesia dan muslim Afganistan.

1. Penyebaran Islam oleh Muslim Indonesia

Sejak abad XVI, nelayan muslim dari makassar secara rutin menangkap teripang di pesisir urata Australia. Sebagian dari mereka menetap dan berketurunan di daerah Queensland.

Petani tebu pun pernah didatangkan dari penduduk banten, Jawa Barat, pada tahun 1880-an M, setelah meletusnya Gunung Krakatau. Sebenarnya, niat mereka pada mulanya adalah mencari emas. Ternyata informasi tentang emas hanya suatu penipuan dalam rangka menjaring tenaga kerja. Pada akhirnya, orang-orang yang berasal dari makassar dan banten tersebut sama-sama menetap, mempunyai keturunan dan mengamalkan serta menyebarkan ajaran dan agama islam di sana.



2. Penyebaran Islam oleh Muslim Afganistan

Pada pertengahan abad XIX, pemerintah Australia mencanangkan pembangunan Lintas Australia dari selatan ke utara, antara Adelaide dan Darwin. Untuk itu, dibentuklah tim ekspedisi yang mendatangkan 24 ekor unta Peshawar yang diawasi oleh Dost Muhammad, seorang pengembala dari afganistan yang menetap di Khasmir. Dost Muhammad ini sampai di Victoria pada tahun 1860.

Pada tahun 1872 datang lagi 12 orang peternak muslim dari Afganistan, India, Balukhistan serta dari Pakistan membawa 120 ekor unta. Lama kelamaan pengembala muslim ini beralih profesi menjadi petani, peternak, bahkan pedagang. Mereka tetap mengamalkan dan menyebarkan ajaran agama Islam di Australia. Penduduk asli pun mengenal islam lewat amaliah dan perikehidupan umat islamini. Di antara mereka ada yang menikah dengan penduduk asli yang terlebih dahuludiislamkan calon pasangan hidupnya. Jumlah umat islam pun bertambah dari para mualafdan dari keturunan mereka. Namun, pada generasi selanjutnya identitas islam semakin menipis karena memang para pengembalaini tidak ada yang ahli agama islam. Selain itu, mereka sibuk menghadapi kehidupan sehingga semangat sedikit kesempatan mengakarkan agama kepada keturunannya.

Sekitar tahun 1906 pemerintah Australia memberi peluang masuknya penduduk asing ke Australia. Kesempatan ini di manfaatkan warga Negara lain untuk hijrah ke dunia ini, tidak sedikit di antaranya berasal dari Negara muslim. Bahkan, pada abad ke-20 ini perkembangan masjid Australia cukup mengembirakan, karena banyaknya masjid yang dibuat oleh arsitek yang berasal dari penduduk pribumi Australia, diantaranya:

a. Pada tahun 1907 di Brisbane didirikan masjid yang indah dan besar oleh arsitek Syarif Abosi dan Ismeth Abidin.
b. Pada tahun 1967 di Queensland didirikan masjid lengkap dengan Islamic Center di bawah pimpinan Fethi Seit Mecea.
c. Pada tahun 1970 di Mareebe diresmikan sebuah masjid yang mampu menumpang jamaah sekitar 300-an dengan imamnya H. Abdul Lathief.
d. Di kota Sarrey Hill dibangun masjid raya Faisal dengan bantuan pemerintah Arab Saudi.
e. Di Sidney dibangun masjid dengan biaya 900.000 dollar Amerika.

Pada saat sekarang ini diperkirakan umat islam di Australia mencapai 350.000 orang dari 18 juta penduduk.

Adapun pendidikan islam di Australia yang diselenggarakan agar dapat melestarikan pertumbuhan islam disana, maka diBrisbane didirikan Queensland Islamic Society yang bertujuan menyadarkan anak-anak muslim untuk melakukan salat dan hubungan baik sesama manusia. Pelajarannya terdiri atas anak –anak berasal dari Indonesia, India, Pakistan, Turki, Libanon, Alobania, dan Australia sendiri. Mereka selama 5sampai 15 tahun menerima pelajaran Alquran dan tata kehidupan secara islam.

Perkembangan Islam di Australia tidak banyak mengalami hambatan. Dalam usaha meningkatkan kemajuan islam, hamper di setiap kota di Australia didirikan organisasi Islam, diantaranya:

1. Australia Federayion of Islamic Councils(Federasi Dewan-dewan Australia)yang berfusat di Sidney. Federasi ini merupakan nbadan koordinasi seluruh organisasi umat islam, organisasi social, dakwah, mahasiswa, dan pengusaha yang ada di setiap Negara bagian Australia.

2. Federation of Islamic Societies (Federasi Masyarakat Islam), Organisasi itu bersifat nasional meliputi 35 organisasi masyarakat islam local ditambah dengan 9 dewan Islam Negara-negara bagian. Yaitu masai (pengembala), Kikuyu(petani),dan sullu (peternak dan petano).

Sementara Rasullulah hidup, islam telah dikenal di daratan afrika. Nabi Muhammad saw. Teleh memberi pemerintah kepada para sahabat untuk membawa surat yang isinya merupakan seruan untuk masuk islam.
Diantara utusan allah itu adalah:
a. Amir bin ummayah ad Dhamy yang diutus kepada rajasi, yaitu raja hasbyah (Etiopia).
b. Hathib yaitu raja abi batla’ah yang diutus kepada Muqaqis raja Mesir.

Setelah Rasulullah saw. Wafat, uisaha mengislamkan masyarakat Afrika tidak berhenti , Para Khulafaur Rasyidun tetap meneruskan cita-cita Rasulullah saw…

Islam masuk ke mesir pada masa Umar bin kphattab mengirim tentara yang di pimpin oleh Amru bin Ash dengan menaklukan kota Al Arisy, Alfarma, billis, dan Ummu Dunnen. Lalu ditaklukan juga daerah Ainu Syams, setelah itu, tentara islam menuju kota Iskandariah.

Kota ini dipertahankan sekuat tenaga oleh Bangsa Romawi karena kota ini dianggap sangat penting dan jika kota iskandariah jatuh ke tangan umat islam, maka romawi akan kehilangan mesir sebagian kekuasannya. Lalu kota iskandariah jatuh ke tangan umat islam setelah dikepung selama 14 bulan. Negeri tersebut dapat dikuasai oleh Amru bin Ash pada tahun ke-20 Hijriah. Setelah itu, Islam mulai berkembang luas meliputi sebelah barat sungai Euphart dan timur sungai Juhun, Selatan Laut Hindia dan sebelah utara Negara Armenia.

Islam masuk ke sudan pada masa perluasan yang dilakukan oleh abdllah bin Said abi Sarah. Penyebaran islam di sudan, mdilakukan dengan cara mengajarkan ilmu tasawuf dan ajaran filsafat. Oleh karena itu, banyak ahli tarekat dan tasawuf yang mansyur dan berpengaruh ndi kalangan muslim di sudan pada saat itu, antara lain Abdul Kadir Jaelani (1179-1186 M) dan Abdul Hasan Asyadzili(1196-1258)

Islam masuk ke Uganda melalui Zanzibar oleh para dai pada masa pemerintah raja suna pada tahun 1833-1860 M dan pada masa pemerintahan Raja Munawaja pada tahun 1884-1897 M.

Kemudian agama islam dijadikan agama resmi Negara. Pada masa raja Bajaudah yang terpikat leh Negara agamaNasrani terjadilah persaingan hebat antara penyiaran islam dan masrani. Persaingan Penyiaran agama di Uganda ini adalah untuk memperebutkan golongan animisme agar dapat masuk kepada agama masing-masing.

Islam masuk ke Somalia satelah nasrani lebih dahulu masuk. Pada waktu islam masuk ke negeri tersebut, terjadilah perang agama. Akhirnya agama islam dapat berkembang pesat di Somalia. Di Zimbabwe dibawa oleh orang-orang arab melalui Zanzibar, yaitu dengan mengislamkan suku-suku Aisiyu dan Asyibita da suku-suku lainnya. Islam masuk ke Kenya dibawa oleh orang-orang Oman melalui Mukodisyir, di Afrika Selatan islam masuk dibawa oleh orang-orang keturunan Melayu, keturunan Arab, Srilanka, Indonesia, Yaitu disebarkan oleh para dai buanganpolitik pada masa penjajahan belanda.

Islam masuk ke Senegal pada abad ke-11, sebelumnya telah berkembang kerajaan Tukular kuno di Tekrur, di lembah sungai Senegal pada abad ke-9 sebagai tempat berhentinya rute dagang lintas sahara para Khalifah suku moor. Sejak memeluk islam, penduduk suku Tukular kemudian menjadi mubalig di kawasan Afrika Barat.

Senin, 03 Mei 2010

KETERCAPAIAN PRESTASI BELAJAR

Kegiatan Belajar
Terhadap Prestasi Yang Dicapai

A. Pengertian Belajar

Sebelum membicarakan pengertian prestasi belajar, terlebih dahulu akan dikemukakan apa yang dimaksud dengan belajar. Para pakar pendidikan mengemukakan pengertian yang berbeda antara satu dengan yang lainnya, namun demikian selaku mengacu pada prinsip yang sama yaitu setiap orang yang melakukan proses belajar akan mengalami suatu perubahan dalam dirinya.
Menurut Slameto (1995:2) belajar adalah “suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya.” Selanjutnya Winkel (1996:53) belajar adalah “suatu aktivitas mental/psikis yang berlangsung dalam interaksi yang aktif dengan lingkungan, yang menghasilkan perubahan-perubahan dalam pengetahuan, pemahaman, keterampilan dan nilai sikap. Perubahan itu bersifat secara relatif konstant.” Kemudian Hamalik (1983:28) mendefinisikan belajar adalah “suatu pertumbuhan atau perubahan dalam diri seseorang yang dinyatakan dalam cara-cara bertingkah laku yang baru berkat pengalaman dan latihan.”

B. Pengertian Prestasi Belajar

Kemampuan intelektual siswa sangat menentukan keberhasilan siswa dalam memperoleh prestasi. Untuk mengetahui berhasil tidaknya seseorang dalam belajar maka perlu dilakukan suatu evaluasi, tujuannya untuk mengetahui prestasi yang diperoleh siswa setelah proses belajar mengajar berlangsung.
Adapaun prestasi dapat diartikan hasil diperoleh karena adanya aktivitas belajar yang telah dilakukan. Namun banyak orang beranggapan bahwa yang dimaksud dengan belajar adalah mencari ilmu dan menuntut ilmu.
Ada lagi yang lebih khusus mengartikan bahwa belajar adalah menyerap oengetahuan. Belajar adalah perubahan yang terjadi dalam tingkah laku manusia. Proses tersebut tidak akan terjadi apabila tidak ada suatu yang mendorong pribadi yang bersangkutan.
Prestasi belajar merupakan hal yang tidak dapat dipisahkan dari kegiatan belajar, karena kegiatan belajar merupakan proses, sedangkan prestasi merupakan hasil dari proses belajar. Memahami pengertian prestasi belajar secara garis besar harus bertitik tolak kepada pengertian belajar itu sendiri. Untuk itu para ahli mengemukakan pendapatnya yang berbeda-beda sesuai dengan pandangan yang mereka anut. Namun dari pendapat yang berbeda itu dapat kita temukan satu titik persamaan. Sehubungan dengan prestasi belajar, Poerwanto (1986:28) memberikan pengertian prestasi belajar yaitu “hasil yang dicapai oleh seseorang dalam usaha belajar sebagaimana yang dinyatakan dalam raport.”
Selanjutnya Winkel (1996:162) mengatakan bahwa “prestasi belajar adalah suatu bukti keberhasilan belajar atau kemampuan seseorang siswa dalam melakukan kegiatan belajarnya sesuai dengan bobot yang dicapainya.” Sedangkan menurut S. Nasution (1996:17) prestasi belajar adalah: “Kesempurnaan yang dicapai seseorang dalam berfikir, merasa dan berbuat. Prestasi belajar dikatakan sempurna apabila memenuhi tiga aspek yakni: kognitif, affektif dan psikomotor, sebaliknya dikatakan prestasi kurang memuaskan jika seseorang belum mampu memenuhi target dalam ketiga kriteria tersebut.”
Berdasarkan pengertian di atas, maka dapat dijelaskan bahwa prestasi belajar merupakan tingkat kemanusiaan yang dimiliki siswa dalam menerima, menolak dan menilai informasi-informasi yang diperoleh dalam proses belajar mengajar. Prestasi belajar seseorang sesuai dengan tingkat keberhasilan sesuatu dalam mempelajari materi pelajaran yang dinyatakan dalam bentuk nilai atau raport setiap bidang studi setelah mengalami proses belajar mengajar.
Prestasi belajar siswa dapat diketahui setelah diadakan evaluasi. Hasil dari evaluasi dapat memperlihatkan tentang tinggi atau rendahnya prestasi belajar siswa.

C. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar

Untuk mencapai prestasi belajar siswa sebagaimana yang diharapkan, maka perlu diperhatikan beberapa faktor yang mempengaruhi prestasi belajar antara lain; faktor yang terdapat dalam diri siswa (faktor intern), dan faktor yang terdiri dari luar siswa (faktor ekstern). Faktor-faktor yang berasal dari dalam diri anak bersifat biologis sedangkan faktor yang berasal dari luar diri anak antara lain adalah faktor keluarga, sekolah, masyarakat dan sebagainya.

1. Faktor Intern

Faktor intern adalah faktor yang timbul dari dalam diri individu itu sendiri, adapun yang dapat digolongkan ke dalam faktor intern yaitu kecedersan/intelegensi, bakat, minat dan motivasi.
Kecerdasan/intelegensi
Kecerdasan adalah kemampuan belajar disertai kecakapan untuk menyesuaikan diri dengan keadaan yang dihadapinya. Kemampuan ini sangat ditentukan oleh tinggi rendahnya intelegensi yang normal selalu menunjukkan kecakapan sesuai dengan tingkat perkembangan sebaya. Adakalany perkembangan ini ditandai oleh kemajuan-kemajuan yang berbeda antara satu anak dengan anak yang lainnya, sehingga seseorang anak pada usia tertentu sudah memiliki tingkat kecerdasan yang lebih tinggi dibandingkan dengan kawan sebayanya. Oleh karena itu jelas bahwa faktor intelegensi merupakan suatu hal yang tidak diabaikan dalam kegiatan belajar mengajar.
Menurut Kartono (1995:1) kecerdasan merupakan “salah satu aspek yang penting, dan sangat menentukan berhasil tidaknya studi seseorang. Kalau seorang murid mempunyai tingkat kecerdasan normal atau di atas normal maka secara potensi ia dapat mencapai prestasi yang tinggi.”
Slameto (1995:56) mengatakan bahwa “tingkat intelegensi yang tinggi akan lebih berhasil daripada yang mempunyai tingkat intelegensi yang rendah.”
Muhibbin (1999:135) berpendapat bahwa intelegensi adalah “semakin tinggi kemampuan intelegensi seseorang siswa maka semakin besar peluangnya untuk meraih sukses. Sebaliknya, semakin rendah kemampuan intelegensi seseorang siswa maka semakin kecil peluangnya untuk meraih sukses.”
Dari pendapat di atas jelaslah bahwa intelegensi yang baik atau kecerdasan yang tinggi merupakan faktor yang sangat penting bagi seorang anak dalam usaha belajar.
Bakat
Bakat adalah kemampuan tertentu yang telah dimiliki seseorang sebagai kecakapan pembawaan. Ungkapan ini sesuai dengan apa yang dikemukakan oleh Ngalim Purwanto (1986:28) bahwa “bakat dalam hal ini lebih dekat pengertiannya dengan kata aptitude yang berarti kecakapan, yaitu mengenai kesanggupan-kesanggupan tertentu.”
Kartono (1995:2) menyatakan bahwa “bakat adalah potensi atau kemampuan kalau diberikan kesempatan untuk dikembangkan melalui belajar akan menjadi kecakapan yang nyata.” Menurut Syah Muhibbin (1999:136) mengatakan “bakat diartikan sebagai kemampuan indivedu untuk melakukan tugas tanpa banyak bergantung pada upaya pendidikan dan latihan.”
Dari pendapat di atas jelaslah bahwa tumbuhnya keahlian tertentu pada seseorang sangat ditentukan oleh bakat yang dimilikinya sehubungan dengan bakat ini dapat mempunyai tinggi rendahnya prestasi belajar bidang-bidang studi tertentu. Dalam proses belajar terutama belajat keterampilan, bakat memegang peranan penting dalam mencapai suatu hasil akan prestasi yang baik. Apalagi seorang guru atau orang tua memaksa anaknya untuk melakukan sesuatu yang tidak sesuai dengan bakatnya maka akan merusak keinginan anak tersebut.
Minat
Minat adalah kecenderungan yang tetap untuk memperhatikan dan mengenai beberapa kegiatan. Kegiatan yang dimiliki seseorang diperhatikan terus menerus yang disertai dengan rasa sayang. Menurut Winkel (1996:24) minat adalah “kecenderungan yang menetap dalam subjek untuk merasa tertarik pada bidang/hal tertentu dan merasa senang berkecimpung dalam bidang itu.” Selanjutnya Slameto (1995:57) mengemukakan bahwa minat adalah “kecenderungan yang tetap untuk memperhatikan dan mengenang beberapa kegiatan, kegiatan yang diminati seseorang, diperhatikan terus yang disertai dengan rasa sayang.”
Kemudian Sardiman (1992:76) mengemukakan minat adalah “suatu kondisi yang terjadi apabila seseorang melihat ciri-ciri atai arti sementara situasi yang dihubungkan dengan keinginan-keinginan atau kebutuhan-kebutuhannya sendiri.”
Berdasarkan pendapat di atas, jelaslah bahwa minat besar pengaruhnya terhadap belajar atau kegiatan. Bahkan pelajaran yang menarik minat siswa lebih mudah dipelajari dan disimpan karena minat menambah kegiatan belajar. Untuk menambah minat seorang siswa di dalam menerima pelajaran di sekolah siswa diharapkan dapat mengembangkan minat untuk melakukannya sendiri. Minat belajar yang telah dimiliki siswa merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi hasil belajarnya. Apabila seseorang mempunyai minat yang tinggi terhadap sesuatu hal maka akan terus berusaha untuk melakukan sehingga apa yang diinginkannya dapat tercapai sesuai dengan keinginannya.
Motivasi
Motivasi dalam belajar adalah faktor yang penting karena hal tersebut merupakan keadaan yang mendorong keadaan siswa untuk melakukan belajar. Persoalan mengenai motivasi dalam belajar adalah bagaimana cara mengatur agar motivasi dapat ditingkatkan. Demikian pula dalam kegiatan belajar mengajar sorang anak didik akan berhasil jika mempunyai motivasi untuk belajar.
Nasution (1995:73) mengatakan motivasi adalah “segala daya yang mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu.” Sedangkan Sardiman (1992:77) mengatakan bahwa “motivasi adalah menggerakkan siswa untuk melakukan sesuatu atau ingin melakukan sesuatu.”
Dalam perkembangannya motivasi dapat dibedakan menjadi dua macam yaitu (a) motivasi instrinsik dan (b) motivasi ekstrinsik. Motivasi instrinsik dimaksudkan dengan motivasi yang bersumber dari dalam diri seseorang yang atas dasarnya kesadaran sendiri untuk melakukan sesuatu pekerjaan belajar. Sedangkan motivasi ekstrinsik dimaksudkan dengan motivasi yang datangnya dari luar diri seseorang siswa yang menyebabkan siswa tersebut melakukan kegiatan belajar.
Dalam memberikan motivasi seorang guru harus berusaha dengan segala kemampuan yang ada untuk mengarahkan perhatian siswa kepada sasaran tertentu. Dengan adanya dorongan ini dalam diri siswa akan timbul inisiatif dengan alasan mengapa ia menekuni pelajaran. Untuk membangkitkan motivasi kepada mereka, supaya dapat melakukan kegiatan belajar dengan kehendak sendiri dan belajar secara aktif.

2. Faktor Ekstern

Faktor ekstern adalah faktor-faktor yang dapat mempengaruhi prestasi belajar yang sifatnya di luar diri siswa, yaitu beberapa pengalaman-pengalaman, keadaan keluarga, lingkungan sekitarnya dan sebagainya.
Pengaruh lingkungan ini pada umumnya bersifat positif dan tidak memberikan paksaan kepada individu. Menurut Slameto (1995:60) faktor ekstern yang dapat mempengaruhi belajar adalah “keadaan keluarga, keadaan sekolah dan lingkungan masyarakat.”

a. Keadaan Keluarga
Keluarga merupakan lingkungan terkecil dalam masyarakat tempat seseorang dilahirkan dan dibesarkan. Sebagaimana yang dijelaskan oleh Slameto bahwa: “Keluarga adalah lembaga pendidikan pertama dan utama. Keluarga yanng sehat besar artinya untuk pendidikan kecil, tetapi bersifat menentukan dalam ukuran besar yaitu pendidikan bangsa, negara dan dunia.”
Adanya rasa aman dalam keluarga sangat penting dalam keberhasilan seseorang dalam belajar. Rasa aman itu membuat seseorang akan terdorong untuk belajar secara aktif, karena rasa aman merupakan salah satu kekuatan pendorong dari luar yang menambah motivasi untuk belajar.
Dalam hal ini Hasbullah (1994:46) mengatakan: “Keluarga merupakan lingkungan pendidikan yang pertama, karena dalam keluarga inilah anak pertama-tama mendapatkan pendidikan dan bimbingan, sedangkan tugas utama dalam keluarga bagi pendidikan anak ialah sebagai peletak dasar bagi pendidikan akhlak dan pandangan hidup keagamaan.”
Oleh karena itu orang tua hendaknya menyadari bahwa pendidikan dimulai dari keluarga. Sedangkan sekolah merupakan pendidikan lanjutan. Peralihan pendidikan informal ke lembaga-lembaga formal memerlukan kerjasama yang baik antara orang tua dan guru sebagai pendidik dalam usaha meningkatkan hasil belajar anak. Jalan kerjasama yang perlu ditingkatkan, dimana orang tua harus menaruh perhatian yang serius tentang cara belajar anak di rumah. Perhatian orang tua dapat memberikan dorongan dan motivasi sehingga anak dapat belajar dengan tekun. Karena anak memerlukan waktu, tempat dan keadaan yang baik untuk belajar.

b. Keadaan Sekolah

Sekolah merupakan lembaga pendidikan formal pertama yang sangat penting dalam menentukan keberhasilan belajar siswa, karena itu lingkungan sekolah yang baik dapat mendorong untuk belajar yang lebih giat. Keadaan sekolah ini meliputi cara penyajian pelajaran, hubungan guru dengan siswa, alat-alat pelajaran dan kurikulum. Hubungan antara guru dan siswa kurang baik akan mempengaruhi hasil-hasil belajarnya.
Menurut Kartono (1995:6) mengemukakan “guru dituntut untuk menguasai bahan pelajaran yang akan diajarkan, dan memiliki tingkah laku yang tepat dalam mengajar.” Oleh sebab itu, guru harus dituntut untuk menguasai bahan pelajaran yang disajikan, dan memiliki metode yang tepat dalam mengajar.

c. Lingkungan Masyarakat

di samping orang tua, lingkungan juga merupakan salah satu faktor yang tidak sedikit pengaruhnya terhadap hasil belajar siswa dalm proses pelaksanaan pendidikan. Karena lingkungan alam sekitar sangat besar pengaruhnya terhadap perkembangan pribadi anak, sebab dalam kehidupan sehari-hari anak akan lebih banyak bergaul dengan lingkungan dimana anak itu berada.
Dalam hal ini Kartono (1995:5) berpendapat:
Lingkungan masyarakat dapat menimbulkan kesukaran belajar anak, terutama anak-anak yang sebayanya. Apabila anak-anak yang sebaya merupakan anak-anak yang rajin belajar, maka anak akan terangsang untuk mengikuti jejak mereka. Sebaliknya bila anak-anak di sekitarnya merupakan kumpulan anak-anak nakal yang berkeliaran tiada menentukan anakpun dapat terpengaruh pula.
Dengan demikian dapat dikatakan lingkungan membentuk kepribadian anak, karena dalam pergaulan sehari-hari seorang anak akan selalu menyesuaikan dirinya dengan kebiasaan-kebiasaan lingkungannya. Oleh karena itu, apabila seorang siswa bertempat tinggal di suatu lingkungan temannya yang rajin belajar maka kemungkinan besar hal tersebut akan membawa pengaruh pada dirinya, sehingga ia akan turut belajar sebagaimana temannya.

d. Fase dan Teknik yang Efektif dalam Belajar

The Liang Gie (1983:12) membagi fase belajar ke dalam dua fase yaitu fase persiapan belajar dan fase proses belajar. Dalam tiap-tiap fase tersebut cara atau teknik belajar tersendiri.
Fase Persiapan Belajar
Fase ini merupakan fase sebelum belajar, landasar utama bagi pembentukan cara belajar yang baik adalah sikap mental yang baik, yaitu sikap mental yang ditumbuhkan dan dipelihara dengan sebaik-baiknya agar siswa mempunyai kesadaran berupa kesediaan mental. Tanpa kesediaan mental siswa dalam belajar tidak akan bertahan menghadapi berbagai macam kesukaran, terutama pada saat siswa dihadapi paa berbagai masalah yang harus dipecahkan.
Sikap mental yang perlu diusahakan oleh setiap siswa dalam rangka persiapan belajar sekurang-kurangnya mencakup empat segi, yaitu: Tujuan belajar, minat terhadap pelajaran, kepercayaan paa diri sendiri dan keuletan.
Tujuan Belajar
Belajar di sekolah perlu diarahkan pada suatu cita-cita tertentu, cita-cita yang diperjuangkan dengan berbagai macam kegiatan belajar. Tujuan belajar perlu diketahui oleh siswa, agar siswa siap menerima materi pelajaran, seperti apa yang dijelaskan Winarno Surachman (1994:99) bahwa: “Tujuan itu penting anda ketahui terlebih dahulu, sebab jika anda sudah mengetahui tujuan itu maka mental anda pun akan siap menerima, mengolah dan mengatur semua mata pelajaran sesuai dengan tujuan itu.”
Minat terhadap mata pelajaran
Setiap siswa seharusnya menaruh minat yang besar terhadap mata pelajaranyang mereka ikuti, karena minat selain memusatkan pikiran juga akan menimbulkan kegembiraan dalam usaha belajar, seperti yang kemukakan oleh The Liang Gie (1983:12) adalah “keriangan hati akan memperbesar kemampuan belajar seseorang dan juga membentunya tidak melupakan apa yang dipelajarinya itu.”
Materi pelajaran dapat dipelajari dengan baik bila siswa dapat memusatkan pikirannya dan menyenangi materi pelajaran tersebut. Siswa kurang berhasil dalam menerima materi pelajaran itu disebabkan siswa itu tidak tertarik dengan materi pelajaran yang disampaikan.

Kepercayaan kepada diri sendiri
Setiap siswa perlu yakin mereka mempunyai kemampuan kepercayaan kepada diri sendiri perlu dipupuk sebagai salah satu kesiapan sepenuhnya bahwa tidak ada mata pelajaran yang tidak dapat dipahami bila ia mau belajar dengan giat setiap hari.
Keuletan
Hidup seorang siswa selama belajar di sekolah penuh kesukaran-kesukaran, oleh karena itu setiap siswa perlu memiliki keuletan baik jasmani maupun rohani. Untuk memupuk keuletan tersebut hendaknya siswa selalu menganggap setiap persoalan muncul sebagai tantangan yang harus diatasi.
Materi pelajaran yang diberikan guru di sekolah masih mengharuskan siswa melaksanakan aktifitas mental, untuk menanamkan konsep pelajaran yang lebih baik. Untuk itu Herman Hudoyo (1989:15) menyarankan bahwa: “Belajar haruslah aktif, tidak sekedar pasif saja menerima apa yang diberikan. Dapat mengharapkan jika siswa aktif melibatkan diri dalam menemukan suatu prinsip dasar, anak itu akan mengerti konsep yang lebih baik, ingatannya lebih lama dan akan mampu menggunakan konsep tersebut dikonteks yang lain.”

Fase Proses Belajar
Fase ini sangat menentukan seorang siswa berhsail tidaknya di sekolah, pada fase proses belajar ini dituntut kepada siswa untuk menerapkan cara-cara belajar yang sebaik mungkin. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam fase ini antara lain:

a. Pedoman dalam belajar

Pedoman dalam belajar perlu dibuat untuk menjadi petunjuk dalam melakukan kegiatan belajar. Karena setiap usaha apapun tentu ada azas-azas yang dijadikan sebagai pedoman demi suksesnya usaha tersebut. Demikian pula dalam belajar, The Liang Gie (1983:13) mengemukakan bahwa: “Prinsip-prinsip belajar itu sekurang-kurangnya menyangkut tiga hal, yaitu keteraturan, disiplin dan konsentrasi.”
Keteraturan dalam belajar sangat penting artinya, bila siswa ingin belajar dengan baik, maka hendaknya siswa dapat menjadikan keteraturan di dalam belajar itu sebagai hal pokok sesuai dengan saran Al-Falasany (1992:15) bahwa: “Keteraturan belajar adalah pangkal utama dari cara belajar yang baik.”
Di dalam belajar siswa akan berhadapan dengan bermacam-macam rintangan yang dapat menangguhkan usaha belajarnya, tetapi dengan mendisiplinkan dirinya sendiri ia akan dapat mengatasi semua hal itu, Al-Falasany (1992:15) mengemukakan bahwa dengan kemauan yang keras dan dengan disiplin ia akan dapat menjauhi godaan dan gangguan yang mendorongnya malas belajar, ogah-ogahan dan menunda-nunda studi.
Setelah faktor keteraturan dan displin di dalam belajar, maka konsentrasi juga sangat diperlukan pada saat berada dalam proses belajar perlu konsentrasi, tanpa konsentrasi ia tidak mungkin dapat menguasai materi pelajaran.

b. Cara mengikuti pelajaran

Untuk dapat mengikuti pelajaran dengan baik di sekolah, maka diharapkan kepada siswa agar dapat memusatkan pikiran dan perhatiannya pada materi pelajaran yangs edang disajikan oleh guru. Karena seperti ET Ruseffendi (1982:18) mengemukakan bahwa: “Anak-anak harus belajar berbuat sendiri dan merasakan sendiri. Makin banyak indera yang dipakai makin efedien anak belajar.”
Siswa akan memperoleh pengalaman belajar yang lebih banyak bila ia dapat mengikuti pelajaran dengan tertib, penuh perhatian, mencatat dengan baik, serta mau bertanya jika ada penjelasan yang kurang dimengerti. Dengan demikian dapat diharapkan, jika siswa aktif melibatkan diri dalam menemukan prinsip-prinsip dasar siswa itu akan mengerti konsep yang lebih baik.
Namun untuk mempermudah siswa memahami konsep-konsep yang diajarkan di sekolah, sebaiknya siswa sudah mempersiapkan dirinya dengan pengetahuan tentang materi-materi sebelumnya, karena Herman Hudoyo (1989:18) menekankan bahwa: “Pada waktu siswa mempelajari sesuatu konsep yang benar-benar baru, untuk mudah memahami konsep-konsep tersebut, siswa perlu berorientasi dengan pengalaman yang lampau.”

c. Cara mengulangi materi pelajaran/membaca buku

Setelah di sekolah siswa mengikuti pelajaran dengan baik, tentu usaha siswa untuk mendapat pengertian tentang konsep materi pelajaran dengan baik tidak cukup sampai di sini, tetapi siswa perlu lagi mengkaji, mengulangi dan membaca kembali materi tersebut.
Belajar memang tidak lepas dari membaca dan ternyata membaca sebenarnya tidak sesederhana yang kita bayangkan. Membaca mempunyai teknik-teknik tersendiri, sebagaimana juga menulis. Dengan mengikuti teknik membaca sistimatis dan cepat, kita dapat menghemat waktu dan belajar lebih banyak.
Banyak siswa sekolah menengah maupun mahasiswa masih mempunyai kebiasaan yang jelek. Mereka membaca sangat lamban, kurang memahami makna kata dan ungkapan-ungkapan tertentu lebih-lebih dengn bacaan yang berat. Di samping itu tidak dapat merefleksikan apa yang telah dibaca.
Kesukaran belajar banyak ditentukan oleh keterampilan membaca. Memang banyak faktor yang menentukannya. Hal pertama kali yang harus diperhatikan adalah jarak mata dengan buku atau tulisan. Hal ini sesuai dengan yang dikemukakan oleh Sudarmanto (1993:35) yaitu: “Jarak membaca yang baik adalah 16 inci (+ 30 cm). Bila dalam membaca jarak itu tidak dapat dijangkau maka ada ketidak-beresan dengan mata.”
Adapun tujuan yang dihadapkan dalam usaha mengulangi kembali pelajaran di rumah itu adalah untuk memperkuat ingatan siswa terhadap materi pelajaran yang akan digunakan untuk memecahkan masalah atau soal-soal. Dalam hal ini Herman Hudoyo (1989:27) menegaskan bahwa: “Ingatan memegang peranan penting di dalam belajar jika siswa harus mencari jalan untuk menyelesaikan suatu masalah.”

e. Prinsip-prinsip Belajar

Dalam mengerjakan sesuatu seseorang harus mempunyai prinsip-prinsip tertentu, begitu juga halnya dengan belajar. Untuk menertibkan diri dalam belajar harus mempunyai prinsip sebagaimana yang diketahui prinsip belajar memang kompleks tetapi dapat juga dianalisis dan diperinci dalam bentuk-bentuk prinsip atau azas belajar sebagaimana yang dinyatakan oleh Oemar Hamalik (9183:23) meliputi:
Belajar adalah suatu proses aktif dimana terjadi huungan mempengaruhi secara dinamis antara siswa dan lingkungan.
Belajar harus senantiasa bertujuan, searah dan jelas bagi siswa.
Belajar yang paling efektif apabila didasari oleh dorongan motivasi yang murni dan bersumber dari dalam diri siswa itu sendiri.
Senantiasa ada hambatan dan rintangan dalam belajar, karena itu siswa harus sanggup menghadapi atau mengatasi secara tepat.
Belajar memerlukan gimgingan baik itu dari guru atau tuntutan dari buku pelajaran itu sendiri.
Jenis belajar yang paling utama ialah belajar yang berpikiran kritis, lebih baik daripada pembentukan kebiasaan-kebiasaan mekanis.
Cara belajar yang paling efektif adalah dalam pembentukan pemecahan masalah melalui kerja kelompok asalkan masalah tersebut disadari bersama.
Belajar memerlukan pemahaman atas hal-hal yang dipelajari, sehingga diperoleh pengertian-pengertian.
Belajar memerlukan latihan dan ulangan, agar apa-apa yang dipelajari dapat dikuasai.
Belajar harus disertai dengan keinginan dan kemauan yang kuat untuk mencapai tujuan.
Belajar dianggap berhasil apabila si pelajar telah sanggup menerapkan dalam prakteknya.
Banyak siswa yang telah belajar dengan giat tetapi usahanya itu tidak memberikan hasil yang diharapkan, dan sering kali mengalami kegagalan, bekerja keras belum tentu menjamin seseorang dapat belajar dengan berhasil. Di samping itu seorang siswa perlu memperhatikan syarat-syarat dapat belajar secara efesien atau belajar dengan baik. Di antara syarat-syarat tersebut adalah sebagai berikut:
Kesehatan jasmani, badan yang sehat berarti tidak mengalami gangguan penyakit tertentu cukup dengan vitamin dan seluruh fungsi badan berjalan dengan baik.
Rohani yang sehat, tidak berpenyakit syaraf, tidak mengalami gangguan emosional, senang dan stabil
Lingkungan yang tenang, tidak ribut, serasi bila mungkin jauh dari keramaian dan gangguan lalu lintas dan tidak ada gangguan yang lainnya.
Tempat belajar menyenangkan, cukup udara, cukup matahari, penerangan yang memadai.
Tersedia cukkup bahan dan alat-alat yang diperlukan, bahan-bahan dan alat-alat itu menjadi sumber belajar dan alat sebagai pembantu belajar.

Pengertian Prestasi Belajar

Muray dalam Beck (1990 : 290) mendefinisikan prestasi sebagai berikut :

“To overcome obstacle, to exercise power, to strive to do something difficult as well and as quickly as possible”

“Kebutuhan untuk prestasi adalah mengatasi hambatan, melatih kekuatan, berusaha melakukan sesuatu yang sulit dengan baik dan secepat mungkin”.

Prestasi adalah hasil yang telah dicapai seseorang dalam melakukan kegiatan. Gagne (1985:40) menyatakan bahwa prestasi belajar dibedakan menjadi lima aspek, yaitu : kemampuan intelektual, strategi kognitif, informasi verbal, sikap dan keterampilan. Menurut Bloom dalam Suharsimi Arikunto (1990:110) bahwa hasil belajar dibedakan menjadi tiga aspek yaitu kognitif, afektif dan psikomotorik.

Prestasi merupakan kecakapan atau hasil kongkrit yang dapat dicapai pada saat atau periode tertentu. Berdasarkan pendapat tersebut, prestasi dalam penelitian ini adalah hasil yang telah dicapai siswa dalam proses pembelajaran.

b. Pengertian Belajar

Ada beberapa pendapat para ahli tentang definisi tentang belajar. Cronbach, Harold Spears dan Geoch dalam Sardiman A.M (2005:20) sebagai berikut :

1) Cronbach memberikan definisi :

Learning is shown by a change in behavior as a result of experience”.

“Belajar adalah memperlihatkan perubahan dalam perilaku sebagai hasil dari pengalaman”.

2) Harold Spears memberikan batasan:

Learning is to observe, to read, to initiate, to try something themselves, to listen, to follow direction”.

Belajar adalah mengamati, membaca, berinisiasi, mencoba sesuatu sendiri, mendengarkan, mengikuti petunjuk/arahan.

3) Geoch, mengatakan :

Learning is a change in performance as a result of practice”.

Belajar adalah perubahan dalam penampilan sebagai hasil praktek.

Dari ketiga definisi diatas dapat disimpulkan bahwa belajar itu senantiasa merupakan perubahan tingkah laku atau penampilan, dengan serangkaian kegiatan misalnya dengan membaca, mengamati, mendengarkan, meniru dan lain sebagainya. Juga belajar itu akan lebih baik kalau si subyek belajar itu mengalami atau melakukannya, jadi tidak bersifat verbalistik. Belajar sebagai kegiatan individu sebenarnya merupakan rangsangan-rangsangan individu yang dikirim kepadanya oleh lingkungan. Dengan demikian terjadinya kegiatan belajar yang dilakukan oleh seorang idnividu dapat dijelaskan dengan rumus antara individu dan lingkungan.

Fontana seperti yang dikutip oleh Udin S. Winataputra (1995:2) dikemukakan bahwa learning (belajar) mengandung pengertian proses perubahan yang relative tetap dalam perilaku individu sebagai hasil dari pengalaman. Pengertian belajar juga dikemukakan oleh Slameto (2003:2) yakni belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya.

Selaras dengan pendapat-pendapat di atas, Thursan Hakim (2000:1) mengemukakan bahwa belajar adalah suatu proses perubahan di dalam kepribadian manusia, dan perubahan tersebut ditampakkan dalam bentuk peningkatan kualitas dan kuantitas tingkah laku seperti peningkatan kecakapan, pengetahuan, sikap, kebiasaan, pemahaman, keterampilan, daya pikir, dll. Hal ini berarti bahwa peningkatan kualitas dan kuantitas tingkah laku seseorang diperlihatkan dalam bentuk bertambahnya kualitas dan kuantitas kemampuan seseorang dalam berbagai bidang. Dalam proses belajar, apabila seseorang tidak mendapatkan suatu peningkatan kualitas dan kuantitas kemampuan, maka orang tersebut sebenarnya belum mengalami proses belajar atau dengan kata lain ia mengalami kegagalan di dalam proses belajar.

Belajar yang efektif dapat membantu siswa untuk meningkatkan kemampuan yang diharapkan sesuai dengan tujuan instruksional yang ingin dicapai. Untuk meningkatkan prestasi belajar yang baik perlu diperhatikan kondisi internal dan eksternal. Kondisi internal dalah kondisi atau situasi yang ada dalam diri siswa, seperti kesehatan, keterampilan, kemapuan dan sebaginya. Kondisi eksternal adalah kondisi yang ada di luar diri pribadi manusia, misalnya ruang belajar yang bersih, sarana dan prasaran belajar yang memadai.

Winkel (1996:226) mengemukakan bahwa prestasi belajar merupakan bukti keberhasilan yang telah dicapai oleh seseorang. Maka prestasi belajar merupakan hasil maksimum yang dicapai oleh seseorang setelah melaksanakan usaha-usaha belajar. Sedangkan menurut Arif Gunarso (1993 : 77) mengemukakan bahwa prestasi belajar adalah usaha maksimal yang dicapai oleh seseorang setelah melaksanakan usaha-usaha belajar.

Prestasi belajar di bidang pendidikan adalah hasil dari pengukuran terhadap peserta didik yang meliputi faktor kognitif, afektif dan psikomotor setelah mengikuti proses pembelajaran yang diukur dengan menggunakan instrumen tes atau instrumen yang relevan. Jadi prestasi belajar adalah hasil pengukuran dari penilaian usaha belajar yang dinyatakan dalam bentuk simbol, huruf maupun kalimat yang menceritakan hasil yang sudah dicapai oleh setiap anak pada periode tertentu. Prestasi belajar merupakan hasil dari pengukuran terhadap peserta didik yang meliputi faktor kognitif, afektif dan psikomotor setelah mengikuti proses pembelajaran yang diukur dengan menggunakan instrumen tes yang relevan.

Prestasi belajar dapat diukur melalui tes yang sering dikenal dengan tes prestasi belajar. Menurut Saifudin Anwar (2005 : 8-9) mengemukakan tentang tes prestasi belajar bila dilihat dari tujuannya yaitu mengungkap keberhasilan sesorang dalam belajar. Testing pada hakikatnya menggali informasi yang dapat digunakan sebagai dasar pengambilan keputusan. Tes prestasi belajar berupa tes yang disusun secara terrencana untuk mengungkap performasi maksimal subyek dalam menguasai bahan-bahan atau materi yang telah diajarkan. Dalam kegiatan pendidikan formal tes prestasi belajar dapat berbentuk ulangan harian, tes formatif, tes sumatif, bahkan ebtanas dan ujian-ujian masuk perguruan tinggi.

B. Pengertian Prestasi Belajar
Kemampuan intelektual siswa sangat menentukan keberhasilan siswa dalam memperoleh prestasi. Untuk mengetahui berhasil tidaknya seseorang dalam belajar maka perlu dilakukan suatu evaluasi, tujuannya untuk mengetahui prestasi yang diperoleh siswa setelah proses belajar mengajar berlangsung.
Adapaun prestasi dapat diartikan hasil diperoleh karena adanya aktivitas belajar yang telah dilakukan. Namun banyak orang beranggapan bahwa yang dimaksud dengan belajar adalah mencari ilmu dan menuntut ilmu.
Ada lagi yang lebih khusus mengartikan bahwa belajar adalah menyerap oengetahuan. Belajar adalah perubahan yang terjadi dalam tingkah laku manusia. Proses tersebut tidak akan terjadi apabila tidak ada suatu yang mendorong pribadi yang bersangkutan.
Prestasi belajar merupakan hal yang tidak dapat dipisahkan dari kegiatan belajar, karena kegiatan belajar merupakan proses, sedangkan prestasi merupakan hasil dari proses belajar. Memahami pengertian prestasi belajar secara garis besar harus bertitik tolak kepada pengertian belajar itu sendiri. Untuk itu para ahli mengemukakan pendapatnya yang berbeda-beda sesuai dengan pandangan yang mereka anut. Namun dari pendapat yang berbeda itu dapat kita temukan satu titik persamaan. Sehubungan dengan prestasi belajar, Poerwanto (1986:28) memberikan pengertian prestasi belajar yaitu “hasil yang dicapai oleh seseorang dalam usaha belajar sebagaimana yang dinyatakan dalam raport.”
Selanjutnya Winkel (1996:162) mengatakan bahwa “prestasi belajar adalah suatu bukti keberhasilan belajar atau kemampuan seseorang siswa dalam melakukan kegiatan belajarnya sesuai dengan bobot yang dicapainya.” Sedangkan menurut S. Nasution (1996:17) prestasi belajar adalah: “Kesempurnaan yang dicapai seseorang dalam berfikir, merasa dan berbuat. Prestasi belajar dikatakan sempurna apabila memenuhi tiga aspek yakni: kognitif, affektif dan psikomotor, sebaliknya dikatakan prestasi kurang memuaskan jika seseorang belum mampu memenuhi target dalam ketiga kriteria tersebut.”
Berdasarkan pengertian di atas, maka dapat dijelaskan bahwa prestasi belajar merupakan tingkat kemanusiaan yang dimiliki siswa dalam menerima, menolak dan menilai informasi-informasi yang diperoleh dalam proses belajar mengajar. Prestasi belajar seseorang sesuai dengan tingkat keberhasilan sesuatu dalam mempelajari materi pelajaran yang dinyatakan dalam bentuk nilai atau raport setiap bidang studi setelah mengalami proses belajar mengajar.
Prestasi belajar siswa dapat diketahui setelah diadakan evaluasi. Hasil dari evaluasi dapat memperlihatkan tentang tinggi atau rendahnya prestasi belajar siswa.

C. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar
Untuk mencapai prestasi belajar siswa sebagaimana yang diharapkan, maka perlu diperhatikan beberapa faktor yang mempengaruhi prestasi belajar antara lain; faktor yang terdapat dalam diri siswa (faktor intern), dan faktor yang terdiri dari luar siswa (faktor ekstern). Faktor-faktor yang berasal dari dalam diri anak bersifat biologis sedangkan faktor yang berasal dari luar diri anak antara lain adalah faktor keluarga, sekolah, masyarakat dan sebagainya.

1. Faktor Intern
Faktor intern adalah faktor yang timbul dari dalam diri individu itu sendiri, adapun yang dapat digolongkan ke dalam faktor intern yaitu kecedersan/intelegensi, bakat, minat dan motivasi.

Kecerdasan/intelegensi
Kecerdasan adalah kemampuan belajar disertai kecakapan untuk menyesuaikan diri dengan keadaan yang dihadapinya. Kemampuan ini sangat ditentukan oleh tinggi rendahnya intelegensi yang normal selalu menunjukkan kecakapan sesuai dengan tingkat perkembangan sebaya. Adakalany perkembangan ini ditandai oleh kemajuan-kemajuan yang berbeda antara satu anak dengan anak yang lainnya, sehingga seseorang anak pada usia tertentu sudah memiliki tingkat kecerdasan yang lebih tinggi dibandingkan dengan kawan sebayanya. Oleh karena itu jelas bahwa faktor intelegensi merupakan suatu hal yang tidak diabaikan dalam kegiatan belajar mengajar.
Menurut Kartono (1995:1) kecerdasan merupakan “salah satu aspek yang penting, dan sangat menentukan berhasil tidaknya studi seseorang. Kalau seorang murid mempunyai tingkat kecerdasan normal atau di atas normal maka secara potensi ia dapat mencapai prestasi yang tinggi.”
Slameto (1995:56) mengatakan bahwa “tingkat intelegensi yang tinggi akan lebih berhasil daripada yang mempunyai tingkat intelegensi yang rendah.”
Muhibbin (1999:135) berpendapat bahwa intelegensi adalah “semakin tinggi kemampuan intelegensi seseorang siswa maka semakin besar peluangnya untuk meraih sukses. Sebaliknya, semakin rendah kemampuan intelegensi seseorang siswa maka semakin kecil peluangnya untuk meraih sukses.”
Dari pendapat di atas jelaslah bahwa intelegensi yang baik atau kecerdasan yang tinggi merupakan faktor yang sangat penting bagi seorang anak dalam usaha belajar.

Bakat
Bakat adalah kemampuan tertentu yang telah dimiliki seseorang sebagai kecakapan pembawaan. Ungkapan ini sesuai dengan apa yang dikemukakan oleh Ngalim Purwanto (1986:28) bahwa “bakat dalam hal ini lebih dekat pengertiannya dengan kata aptitude yang berarti kecakapan, yaitu mengenai kesanggupan-kesanggupan tertentu.”
Kartono (1995:2) menyatakan bahwa “bakat adalah potensi atau kemampuan kalau diberikan kesempatan untuk dikembangkan melalui belajar akan menjadi kecakapan yang nyata.” Menurut Syah Muhibbin (1999:136) mengatakan “bakat diartikan sebagai kemampuan indivedu untuk melakukan tugas tanpa banyak bergantung pada upaya pendidikan dan latihan.”
Dari pendapat di atas jelaslah bahwa tumbuhnya keahlian tertentu pada seseorang sangat ditentukan oleh bakat yang dimilikinya sehubungan dengan bakat ini dapat mempunyai tinggi rendahnya prestasi belajar bidang-bidang studi tertentu. Dalam proses belajar terutama belajat keterampilan, bakat memegang peranan penting dalam mencapai suatu hasil akan prestasi yang baik. Apalagi seorang guru atau orang tua memaksa anaknya untuk melakukan sesuatu yang tidak sesuai dengan bakatnya maka akan merusak keinginan anak tersebut.

Minat
Minat adalah kecenderungan yang tetap untuk memperhatikan dan mengenai beberapa kegiatan. Kegiatan yang dimiliki seseorang diperhatikan terus menerus yang disertai dengan rasa sayang. Menurut Winkel (1996:24) minat adalah “kecenderungan yang menetap dalam subjek untuk merasa tertarik pada bidang/hal tertentu dan merasa senang berkecimpung dalam bidang itu.” Selanjutnya Slameto (1995:57) mengemukakan bahwa minat adalah “kecenderungan yang tetap untuk memperhatikan dan mengenang beberapa kegiatan, kegiatan yang diminati seseorang, diperhatikan terus yang disertai dengan rasa sayang.”
Kemudian Sardiman (1992:76) mengemukakan minat adalah “suatu kondisi yang terjadi apabila seseorang melihat ciri-ciri atai arti sementara situasi yang dihubungkan dengan keinginan-keinginan atau kebutuhan-kebutuhannya sendiri.”
Berdasarkan pendapat di atas, jelaslah bahwa minat besar pengaruhnya terhadap belajar atau kegiatan. Bahkan pelajaran yang menarik minat siswa lebih mudah dipelajari dan disimpan karena minat menambah kegiatan belajar. Untuk menambah minat seorang siswa di dalam menerima pelajaran di sekolah siswa diharapkan dapat mengembangkan minat untuk melakukannya sendiri. Minat belajar yang telah dimiliki siswa merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi hasil belajarnya. Apabila seseorang mempunyai minat yang tinggi terhadap sesuatu hal maka akan terus berusaha untuk melakukan sehingga apa yang diinginkannya dapat tercapai sesuai dengan keinginannya.

Motivasi
Motivasi dalam belajar adalah faktor yang penting karena hal tersebut merupakan keadaan yang mendorong keadaan siswa untuk melakukan belajar. Persoalan mengenai motivasi dalam belajar adalah bagaimana cara mengatur agar motivasi dapat ditingkatkan. Demikian pula dalam kegiatan belajar mengajar sorang anak didik akan berhasil jika mempunyai motivasi untuk belajar.
Nasution (1995:73) mengatakan motivasi adalah “segala daya yang mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu.” Sedangkan Sardiman (1992:77) mengatakan bahwa “motivasi adalah menggerakkan siswa untuk melakukan sesuatu atau ingin melakukan sesuatu.”
Dalam perkembangannya motivasi dapat dibedakan menjadi dua macam yaitu (a) motivasi instrinsik dan (b) motivasi ekstrinsik. Motivasi instrinsik dimaksudkan dengan motivasi yang bersumber dari dalam diri seseorang yang atas dasarnya kesadaran sendiri untuk melakukan sesuatu pekerjaan belajar. Sedangkan motivasi ekstrinsik dimaksudkan dengan motivasi yang datangnya dari luar diri seseorang siswa yang menyebabkan siswa tersebut melakukan kegiatan belajar.
Dalam memberikan motivasi seorang guru harus berusaha dengan segala kemampuan yang ada untuk mengarahkan perhatian siswa kepada sasaran tertentu. Dengan adanya dorongan ini dalam diri siswa akan timbul inisiatif dengan alasan mengapa ia menekuni pelajaran. Untuk membangkitkan motivasi kepada mereka, supaya dapat melakukan kegiatan belajar dengan kehendak sendiri dan belajar secara aktif.

2. Faktor Ekstern
Faktor ekstern adalah faktor-faktor yang dapat mempengaruhi prestasi belajar yang sifatnya di luar diri siswa, yaitu beberapa pengalaman-pengalaman, keadaan keluarga, lingkungan sekitarnya dan sebagainya.
Pengaruh lingkungan ini pada umumnya bersifat positif dan tidak memberikan paksaan kepada individu. Menurut Slameto (1995:60) faktor ekstern yang dapat mempengaruhi belajar adalah “keadaan keluarga, keadaan sekolah dan lingkungan masyarakat.”

a. Keadaan Keluarga
Keluarga merupakan lingkungan terkecil dalam masyarakat tempat seseorang dilahirkan dan dibesarkan. Sebagaimana yang dijelaskan oleh Slameto bahwa: “Keluarga adalah lembaga pendidikan pertama dan utama. Keluarga yanng sehat besar artinya untuk pendidikan kecil, tetapi bersifat menentukan dalam ukuran besar yaitu pendidikan bangsa, negara dan dunia.”
Adanya rasa aman dalam keluarga sangat penting dalam keberhasilan seseorang dalam belajar. Rasa aman itu membuat seseorang akan terdorong untuk belajar secara aktif, karena rasa aman merupakan salah satu kekuatan pendorong dari luar yang menambah motivasi untuk belajar.
Dalam hal ini Hasbullah (1994:46) mengatakan: “Keluarga merupakan lingkungan pendidikan yang pertama, karena dalam keluarga inilah anak pertama-tama mendapatkan pendidikan dan bimbingan, sedangkan tugas utama dalam keluarga bagi pendidikan anak ialah sebagai peletak dasar bagi pendidikan akhlak dan pandangan hidup keagamaan.”
Oleh karena itu orang tua hendaknya menyadari bahwa pendidikan dimulai dari keluarga. Sedangkan sekolah merupakan pendidikan lanjutan. Peralihan pendidikan informal ke lembaga-lembaga formal memerlukan kerjasama yang baik antara orang tua dan guru sebagai pendidik dalam usaha meningkatkan hasil belajar anak. Jalan kerjasama yang perlu ditingkatkan, dimana orang tua harus menaruh perhatian yang serius tentang cara belajar anak di rumah. Perhatian orang tua dapat memberikan dorongan dan motivasi sehingga anak dapat belajar dengan tekun. Karena anak memerlukan waktu, tempat dan keadaan yang baik untuk belajar.

b. Keadaan Sekolah
Sekolah merupakan lembaga pendidikan formal pertama yang sangat penting dalam menentukan keberhasilan belajar siswa, karena itu lingkungan sekolah yang baik dapat mendorong untuk belajar yang lebih giat. Keadaan sekolah ini meliputi cara penyajian pelajaran, hubungan guru dengan siswa, alat-alat pelajaran dan kurikulum. Hubungan antara guru dan siswa kurang baik akan mempengaruhi hasil-hasil belajarnya.
Menurut Kartono (1995:6) mengemukakan “guru dituntut untuk menguasai bahan pelajaran yang akan diajarkan, dan memiliki tingkah laku yang tepat dalam mengajar.” Oleh sebab itu, guru harus dituntut untuk menguasai bahan pelajaran yang disajikan, dan memiliki metode yang tepat dalam mengajar.

c. Lingkungan Masyarakat
di samping orang tua, lingkungan juga merupakan salah satu faktor yang tidak sedikit pengaruhnya terhadap hasil belajar siswa dalm proses pelaksanaan pendidikan. Karena lingkungan alam sekitar sangat besar pengaruhnya terhadap perkembangan pribadi anak, sebab dalam kehidupan sehari-hari anak akan lebih banyak bergaul dengan lingkungan dimana anak itu berada.
Dalam hal ini Kartono (1995:5) berpendapat:
Lingkungan masyarakat dapat menimbulkan kesukaran belajar anak, terutama anak-anak yang sebayanya. Apabila anak-anak yang sebaya merupakan anak-anak yang rajin belajar, maka anak akan terangsang untuk mengikuti jejak mereka. Sebaliknya bila anak-anak di sekitarnya merupakan kumpulan anak-anak nakal yang berkeliaran tiada menentukan anakpun dapat terpengaruh pula.

Dengan demikian dapat dikatakan lingkungan membentuk kepribadian anak, karena dalam pergaulan sehari-hari seorang anak akan selalu menyesuaikan dirinya dengan kebiasaan-kebiasaan lingkungannya. Oleh karena itu, apabila seorang siswa bertempat tinggal di suatu lingkungan temannya yang rajin belajar maka kemungkinan besar hal tersebut akan membawa pengaruh pada dirinya, sehingga ia akan turut belajar sebagaimana temannya.

Jumat, 30 April 2010

pengetahuan tentang jin islam

Didalam sebuah buku yang berjudul Hiwar Shahafiy Ma’a Jinni Muslim yang ditulis oleh ahli spiritual berkebangsaan Saudi Arabia Muhammad Isa Daud. Dengan perantara tubuh manusia beliau telah berhasil melakukan percakapan dengan dengan Jin yang beragama islam, dan mengabadikan dalam sebuah buku. Dalam percakapan tersebut beliau mencoba mengorek-ngorek keterangan darinya berupa misteri-misteri besar dikalangan manusia yang salah satunya adalah tentang kebohongan yang sudah berhasil ditanamkan oleh bangsa Syetan pada kalbu umat manusia bahwa roh orang yang meninggal terkadang bergantayangan di dunia (menentang faham ‘hari pembalasan kubur’). Yang lainnya, yang akan dibahas disini adalah menguak misteri apakah / siapakah sebenarnya UFO (Unidentified Flying Object) yang dianggap makhluk luar angkasa mendatangi bumi. Sedangkan sampai sekarangpun belum ada teori pasti dari para ahli bahwa memang terdapat planet di jagad raya ini yang dihuni oleh makhluk lain selain manusia. Hal inipun telah menjadi salah satu project khusus FBI, CIA maupun NASA yang hingga kini hasilnya masih berupa asumsi dan teori-teori sementara saja tentang siapa sebenarnya makhluk UFO itu. Juga akan diurai keterangan darinya tentang apakah sebenarnya misteri yang tersimpan di kawasan Segitiga Bermuda yang telah menghilangkan beberapa kapal maupun pesawat. Hingga kini kawasan tersebut menjadi momok dikalangan manusia untuk melewatinya. Sekelumit Tentang Jin Muslim Tersebut Jin muslim yang berdialog dengan penulis tersebut berasal dari Bombay, India. Sebelumnya dia adalah pemeluk agama lain. Berumur 180 tahun menurut pengakuannya. Menurut kabarnya setelah dia masuk Islam, diikuti pula oleh sekitar sepuluh ribu Jin, yang merupakan pengawal-pengawal dan pendampingnya. Jin tersebut adalah pemimpin besar, punya pengaruh dan wibawa dikalangannya, di Bombay. Dengan usaha yang menghabiskan tenaga, waktu dan biaya yang tidak sedikit, penulis akhirnya berhasil mengundangnya melalui tubuh seorang laki-laki untuk akhirnya melakukan percakapan dengannya yang berhasil direkam dan diabadikan dalam sebuah buku. Masih Adakah Iblis Pada Zaman Ini? (Sebagian kutipan terjemah dari buku tersebut) Kita semua mengetahui siapakah makhluk yang menyebabkan kakeng moyang kita Nabi Adam AS dan istrinya Hawa diusir dari syurga oleh Allah SWT. 3 Adalah suatu yang baru sama sekali bagi dunia ini, dengan izin Allah, berisi banyak temuan-temuan baru yang mengejutkan, sekaligus merupakan jawaban bagi berbagai persoalan yang selama membingungkan para sarjana dan cendikiawan dunia, sekalipun sangat sulit menundukkan hal itu dalam penelitian ilmiah. Akan tetapi semuanya itu adalah kebenaran semata, dan kebenaran itu pulalah yang ingin penulis sodorkan kepada dunia Islam khususnya dan dunia umat manusia secara keseluruhan, lebih khususnya lagi kepada para peneliti yang ingin menemukan jawaban bagi persoalan-persoalan yang membingungkan itu. Dengan itu penulis berharap semoga mereka terbebas dari kebingungan dan tidak lagi menghabiskan jutaan dollar. Sekedar untuk melakukan pemotretan melalui satelit dan menghancurkan tempat-tempat yang penuh misteri. Hendaknya tidak ada seorang pun diantara pembaca yang beranggapan bahwa penulis menyodorkan hadiah ilmiah ini dengan mudah. Sebab penulispun telah menghabiskan dana yang cukup besar, semaksimal yang dapat disediakan untuk menghadirkan Jin Muslim yang selalu menjauhkan diri dari saya selama masa persembunyiannya. Penulispun harus memeras keringat dan otak dalam berbagai diskusi saya dengannya, karena dia tidak bersedia memenuhi undangan saya. Dia betul-betul takut akan usaha pembunuhan terhadap dirinya yang dilakukan oleh Iblis dan pengikut-pengikutnya. Karenanya, terkadang dia berpura-pura tertidur, sebagai siasat menghindarkan diri dari kepungan musuh-musuhnnya. Akhirnya, keyakinan dan kepercayaan saya kepada Allah jugalah yang bisa meyakinkan dirinya untuk menemui saya. Saya juga harus mengajarkan kepadanya akidah, seraya menegaskan bahwa barangsiapa takut kepada Allah, maka Allah akan menjadikan segala sesuatu takut padanya. Sedangkan orang yang tidak takut kepada Allah, maka Allahpun akan menjadikan dirinya takut kepada segala sesuatu. Saya yakinkan pula kepadanya bahwa tipu muslihat setan tidak ada artinya dalam nisbatnya dengan seorang muslim yang beriman kepada Allah, baik dia Jin maupun manusia. Lantas, secara tiba-tiba terjadilah dialog berikut ini: (huruf ‘J’ adalah Jin. Sedangkan ‘P’ adalah untuk Penulis) P: “Pernahkah engkau melihat Iblis?” Tanya saya J: “Pernah, sekali ketika saya masih kecil, dan beberapa kali ketika saya sudah remaja dan sebelum saya memeluk agama Islam.” 4 P: “Untuk apa engkau menghadap Iblis, padahal saat itu engkau masih kecil?” J: “Aku tidak pergi menemuinya atas kemauanku sendiri. Tetapi ayahkulah yang mengajakku menemuinya, agar dia (Iblis) memberikan berkahnya kepadaku.” P: “Semoga Allah mengutuknya, dan segala puji bagi Allah yang telah menganugerahi engaku dengan masuk Islam.” J: “Alhamdulillah, alhamdulillah, aku telah masuk Islam… P: “ Katakan padaku bagaimana bentuknya” J: “Bentuknya ya, seperti jin yang telah aku katakan kepadamu. Akan tetapi Allah memberikan kutukan kepadanya dan kepada keturunanya dengan rupa yang buruk, sekalipun dia bias menjelma dalam bentuk apa saja. Dia memiliki ekor sangat pendek, sekitar 4-6 cm atau lebih sedikit. P: “Apakah ekornya tersebut secara umum dimiliki oleh semua jin, atau hanya pada Iblis dan anak cucunya saja?” J: “Alhamdulillah, hanya iblis dan anak cucu setannya saja yang memiliki ekor seperti itu. Sepertinya mereka itu makhluk istimewa. Sedangkan jin, sama sekali tidak punya ekor seperti yang kalian bayangkan. Ekor setan tidaklah sepanjang ekor kucing atau binatang lainnya, sebagaimana yang selama ini digambarkan oleh manusia.” P: “Seberapa tingginya? Apakah dia betul-betul tinggi-besar, sebagaimana yang dibayangkan sementara orang selama ini, ataukah biasa-biasa saja?” J: “Dibandingkan dengan manusia, tingginya sekitar satu lengan, Ya, sekitar 140 hingga 160 cm. Akan tetapi dia bisa menjelmakan dirinya dalam bentuk yang lebih tinggi dan besar, sampai sepuluh meter…” P: “Apakah dia mempunyai rumah atau istana?” J: “Istana yang sangat besar sekali, dengan jutaan pelayan, jutaan pengawal, dan jutaan setan, disamping istana-istana lain di banyak tempat. Demikian pula halnya dengan para penguasa yang ditempatkan diberbagai pusat pemerintahannya yang sangat luas itu.” P: “Dia juga punya singgasana bukan?” J: “Ya, ya,” Jawabnya agak terkejut. P: “Singgasananya diatas air, tepatnya dilautan, betul kah?” (Lagi-lagi jin muslim sahabat saya itu terheran-heran, bahkan tampak mulai ketakutan). Karena itu saya melanjutkan perkataan saya: P: “Engkau adalah jin muslim, wahai saudaraku, dan seorang muslim hanya takut kepada Allah. Terhadap seorang muslim, setan tidak 5 menemukan jalan untuk mengganggunya, selama dia taat kepada Allah. Saya pikir kaupun demikian.” J: “Ya, memang benar demikian, alhamdulillah, saya telah berhasil menghafal Al-qur’an dalam empat bulan. P: “kalau begitu, mengapa mesti takut kepada Iblis dan pasukannya? Dengan perlindungan Allah, engkau jauh lebih kuat ketimbang mereka…” J: “Ya, ya, Memang benar. Semoga Allah membalas kebaikanmu karena telah mengajariku yang seperti ini. Sekarang saya semakin mantap dan yakin…” P: “Suatu hari, aku pernah membaca riwayat tentang para pengikut Dzulqarnain, yang saya duga adalah Macedonia dan bukan yang disebutkan dalam Al-qur’an bahwa sekali waktu, dalam perjalanan mereka, mereka sampai disuatu tempat yang banyak airnya, dan tampaklah suatu pulau di kejauhan. Mereka melihat suatu umat yang berkepala anjing, taringnya keluar dari mulut mereka, persis nyala api. Para pengikut Dzulqarnain segera keluar dan menyerang mereka. Di kejauhan, mereka melihat sinar yang sangat terang, dan ternyata itu adalah sebuah istana yang terbuat dari Kristal. Dzulqarnain bermaksud menaklukkan mereka dan masuk kedalam istana. Akan tetapi Bahram, Sang Filosof, melarangnya dan memberitahu bahwa siapa yang masuk ke istana itu pasti akan tertidur didalamnya dan tidak akan pernah dapat keluar lagi, dan ditawan oleh orang-orang yang ada di dalam istana itu. Beberapa orang pernah masuk ke istana yang isinya tidak diketahui siapapun. Merekapun lalu tertidur, tanpa pernah bangun lagi. Bukankah itu istana Iblis?” J: “barangkali, ya,” jawabnya, “tetapi barangkali pula bukan.” P: “Maksudnya bagaimana?” J: “Iblis mempunyai banyak istana, dia pindah dari satu istana ke istana yang lain untuk mengatur kerajaanya yang sangat besar. Anak perempuannya yang paling besar juga mempunyai istana dan pengawal. Sedangkan anak-anaknya yang laki-laki memiliki istana yang sangat besar, seperti yang dimiliki oleh para pejabat pemerintahannya. Dari sanalah mereka mengendalikan seluruh aktivitas penyesatan mereka terhadap umat manusia, dalam tujuan merealisasikan cita-cita Iblis yang mereka anggap sebagai Tuhan mereka.” P: “Bagus, lantas dimana markas besar Iblis itu?” Sesudah ragu-ragu sejenak, jin sahabat saya itu menjawab: J: “Disana, dikedalaman samudera, seperti yang diisyaratkan Allah dalam firmannya dalam Al-qur’an, Dua lautan mengalir, dan kemudia bertemu. Antara keduanya ada batas yang tidak dilampaui oleh masing-masing (Arrahman: 20-21) 6 P: “Bagus sobat, Apakah yang kamu maksud adalah tempat pertemuan sungai dengan lautan, ataukah lautan dengan lautan?” Dia terdiam, kemudian menjawab: J: “Maksudku, ya, seperti yang kau katakan itu.1” P: “Tepatnya dimana?” desak saya Dia terdiam dan berusaha menghindar. Sekali lagi saya mengajarkan kepadanya keyakinan kepada Allah, sesudah itu saya melancarkan tembakantembakan saya yang saya dasarkan atas berbagai penelitian saya. Sebagian diantaranya akan saya kemukakan disini, dan sebagian lainnya akan saya tuturkan kemudian. P: “Apakah markas besar iblis itu terletak di Segitiga Bermuda (Bermuda Triangle)? Matanya tiba-tiba terlihat sayu, lalu dia berpura-pura tidur. Dia tampak dalam kegelisahan yang belum pernah saya lihat sebelumnya. Saya mendesaknya dengan berkata: P: “Bukankah pasukan iblis dan penjelmaannya dalam bentuk manusia, serta tokoh-tokohnya, baik dari kalangan manusia dan jin, adalah pihak yang bertanggung jawab terhadap hilangnya pesawat-pesawat dan kapalkapal laut yang memasuki wilayah Segitiga Bermuda,2 khususnya ketika para pilot dan nakhodanya adalah orang-orang yang tidak mempunyai “benteng” dalam menghadapi serangan setan? Kalaupun mereka selamat itu sangat langka dan hanya merupakan pengecualian. Bukankah setan acap kali berpura-pura menjadi orang yang selamat itu sekedar untuk membuat manusia lengah dari ancaman mereka. Sampai-sampai ada diantara mereka menganggap bahwa kapal atau pesawat mereka tersedot angin putting beliung.3 Jin muslim sahabat saya itu terdiam . dari raut wajahnya saya bisa menangkap bahwa dia terombang-ambing antara mengiyakan dan meragukan pendapat saya. Kemudian dia berkata, “Sekali waktu nanti, aku akan membeberkan kepadamu lebih dari itu…” P: “Tidak, tetapi akulah yang akan mengungkapkan kepada dunia, insya Allah, rahasia Segitiga Bermuda yang penuh misteri itu. Engkau tahu bahwa aku banyak tahu tentang hal itu.” J: “Persoalannya memang seperti yang kau katakan itu.” P: “Sebenarnya peristiwa yang menimpa ekspedisi ke-194, berikut ekspedisi-ekspedisi selanjutnya, yang telah membongkar adanya Segitiga Bermuda, bukanlah ekspedisi-ekspedisi yang pertama kali mengalami nasib malang ditempat yang misterius itu. J: “Memang masalah ini sudah terjadi sejak lama sekali, sampai-sampai para nelayan takut memasuki wilayah tersebut. Yang sangat ditakutkan adalah bahwa orang yang meneliti tempat itu akan mereka tangkap, manakala dia berani memasuki wilayah tersebut tanpa izin. P: “Apakah izin tersebut bisa diperoleh dengan membakar kemenyan?” Tanya saya J: “Ya, kadang-kadang…” jawabnya P: “Bagaimana caranya?” Tanya saya heran J: “Sebagian dari mereka melakukan jual beli dengan Iblis, dan mengatakan, “kami berlindung kepada penguasa tempat ini dari segala mara-bahaya’. Persis seperti yang pernah dilakukan orang-orang saat mereka akan melalui padang pasir dan tempat-tempat yang dianggap angker. Atau, kapal dan pesawat yang melalui wilayah itu membawa paranormal yang mempunyai perjanjian dengan setan. Kalau tidak demikian, maka kemungkinan besar pesawat dan kapal tersebut, berikut para penumpangnya, akan mereka tangkap. Kadang mereka cukup menangkap para penumpangnya saja, untuk mereka jadikan bahan penelitian di kerajaan Iblis, atau dijadikan korban kepada Iblis yang memang sangat gembira melihat kematian manusia, khususnya kalau di akhir hidup mereka tidak berada dalam Islam. Pengorbanan itu lazimnya dilaksanakan dihari-hari besar Iblis. P: “Akan tetapi, mengapa mesti merampas pula pesawat dan kapal-kapal itu?” Tanya saya kurang mengerti J: “Kapal-kapal dan pesawat-pesawat itu ditempatkan ditempat tertentu, ditutup dengan sinar tertentu hingga kasat mata, atau dikelilingi oleh ribuan setan, persis sihir yang membawa seorang prajurit yang tiba-tiba melemparkannya di depanmu, dan engkau tidak akan bisa melihatnya sebelum mereka meninggalkan tempat itu.” P: “Saya tahu bahwa engkau tidak mau menyampaikan hal itu kepadaku selengkapnya.” J: “Saya tidak akan mengatakan lebih dari itu,” jawabnya P: “Akupun tidak akan memberitahumu apa yang telah kuketahui. Akan tetapi aku akan menyampaikan kepada dunia berbagai penemuanku yang telah menghabiskan biaya lebih dari 10.000 dollar.” J: “Apa itu?” tanyanya penuh perhatian P: “Engkau tau sesuatu, dan akupun tau sesuatu pula. Pada waktunya nanti kita akan membeberkan semuanya.”

pengatur cerita (banin voice in action)
foto banin voice.